Jelang Maulid Nabi 2025, Buya Yahya Ingatkan Umat Islam Jangan Lupakan 2 Amalan Ini
- instagram @buyayahya_albahjah
Buya Yahya berpesan agar umat Islam tidak lupa dua amalan penting menjelang Maulid Nabi 2025, yakni melintaskan niat syukur di hati dan memperbanyak membaca sholawat
Viva, Banyumas - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang jatuh pada 12 Rabiul Awal atau bertepatan dengan 5 September 2025, menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Maulid bukan sekadar perayaan, melainkan wujud cinta dan rasa syukur atas kelahiran Rasulullah SAW, sang pembawa risalah Islam.
Dalam tausiyah yang disampaikan melalui kanal Al-Bahjah TV, Buya Yahya memberikan nasihat khusus tentang persiapan menyambut Maulid Nabi. Menurut beliau, ada dua amalan penting yang sebaiknya tidak dilupakan oleh umat Islam.
1. Melintaskan Niat di Hati untuk Rasulullah SAW
Buya Yahya menekankan bahwa niat adalah hal utama yang harus ditanamkan dalam hati. Niat tersebut berupa rasa syukur dan kegembiraan atas lahirnya Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, bentuk syukur bisa diwujudkan dengan selamatan sederhana sesuai kemampuan.
Tidak harus mewah, cukup dengan menyembelih ayam atau menyediakan hidangan sederhana lalu dibagikan kepada tetangga. Hal ini menjadi simbol kebersamaan sekaligus wujud cinta kepada Rasulullah SAW. Bahkan bagi yang fakir, amalan kecil seperti itu tetap bernilai besar di sisi Allah SWT.
Selain itu, Buya Yahya juga menganjurkan agar masyarakat saling berbagi dengan tetangga. Cara ini dapat menciptakan suasana penuh berkah dan kegembiraan sepanjang bulan Maulid.
2. Memperbanyak Membaca Sholawat
Amalan kedua yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak membaca sholawat. Sholawat menjadi bentuk doa sekaligus ungkapan cinta kepada Rasulullah SAW. Buya Yahya menjelaskan bahwa membaca sholawat sebaiknya dilakukan setiap saat. Namun, momentum bulan Maulid menjadikannya semakin istimewa karena bertepatan dengan bulan kelahiran Nabi.
Semakin banyak umat Islam bersholawat, semakin kuat pula ikatan batin dan spiritual mereka kepada Rasulullah. Maulid Nabi bukan hanya tradisi keagamaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat keimanan, meneladani akhlak Rasulullah, serta mempererat silaturahmi.
Melalui amalan sederhana seperti berbagi makanan dan memperbanyak sholawat, umat Islam dapat menumbuhkan rasa syukur sekaligus menunjukkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dengan demikian, pesan Buya Yahya menjadi pengingat penting bahwa menyambut Maulid Nabi sebaiknya tidak sebatas seremonial, melainkan diiringi niat tulus, amal nyata, dan doa yang penuh cinta
Buya Yahya berpesan agar umat Islam tidak lupa dua amalan penting menjelang Maulid Nabi 2025, yakni melintaskan niat syukur di hati dan memperbanyak membaca sholawat
Viva, Banyumas - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang jatuh pada 12 Rabiul Awal atau bertepatan dengan 5 September 2025, menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Maulid bukan sekadar perayaan, melainkan wujud cinta dan rasa syukur atas kelahiran Rasulullah SAW, sang pembawa risalah Islam.
Dalam tausiyah yang disampaikan melalui kanal Al-Bahjah TV, Buya Yahya memberikan nasihat khusus tentang persiapan menyambut Maulid Nabi. Menurut beliau, ada dua amalan penting yang sebaiknya tidak dilupakan oleh umat Islam.
1. Melintaskan Niat di Hati untuk Rasulullah SAW
Buya Yahya menekankan bahwa niat adalah hal utama yang harus ditanamkan dalam hati. Niat tersebut berupa rasa syukur dan kegembiraan atas lahirnya Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, bentuk syukur bisa diwujudkan dengan selamatan sederhana sesuai kemampuan.
Tidak harus mewah, cukup dengan menyembelih ayam atau menyediakan hidangan sederhana lalu dibagikan kepada tetangga. Hal ini menjadi simbol kebersamaan sekaligus wujud cinta kepada Rasulullah SAW. Bahkan bagi yang fakir, amalan kecil seperti itu tetap bernilai besar di sisi Allah SWT.
Selain itu, Buya Yahya juga menganjurkan agar masyarakat saling berbagi dengan tetangga. Cara ini dapat menciptakan suasana penuh berkah dan kegembiraan sepanjang bulan Maulid.
2. Memperbanyak Membaca Sholawat
Amalan kedua yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak membaca sholawat. Sholawat menjadi bentuk doa sekaligus ungkapan cinta kepada Rasulullah SAW. Buya Yahya menjelaskan bahwa membaca sholawat sebaiknya dilakukan setiap saat. Namun, momentum bulan Maulid menjadikannya semakin istimewa karena bertepatan dengan bulan kelahiran Nabi.
Semakin banyak umat Islam bersholawat, semakin kuat pula ikatan batin dan spiritual mereka kepada Rasulullah. Maulid Nabi bukan hanya tradisi keagamaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat keimanan, meneladani akhlak Rasulullah, serta mempererat silaturahmi.
Melalui amalan sederhana seperti berbagi makanan dan memperbanyak sholawat, umat Islam dapat menumbuhkan rasa syukur sekaligus menunjukkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dengan demikian, pesan Buya Yahya menjadi pengingat penting bahwa menyambut Maulid Nabi sebaiknya tidak sebatas seremonial, melainkan diiringi niat tulus, amal nyata, dan doa yang penuh cinta