Baru 1,5 Bulan, Koperasi Merah Putih Semarang Raup Omzet Rp48 Juta
- Pemprov Jateng
Koperasi Merah Putih Gedawang Semarang cetak omzet Rp48 juta dalam 1,5 bulan. Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi beri apresiasi
Viva, Banyumas - Dalam waktu singkat, Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, berhasil mencuri perhatian publik. Baru beroperasi sejak 19 Juli 2025, koperasi ini sudah mampu mencatat omzet sebesar Rp48 juta hanya dalam kurun 1,5 bulan.
Keberhasilan tersebut mendapat apresiasi langsung dari Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, dan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang melakukan peninjauan pada Kamis (28/8/2025).
Sekretaris KKMP Gedawang, Anis Turmudi, menjelaskan bahwa omzet tersebut berasal dari unit usaha sembako, penjualan gas elpiji, es teh jumbo, hingga angkringan. Menurutnya, tingginya antusiasme masyarakat menjadi faktor utama keberhasilan koperasi dalam waktu singkat.
“Baru berjalan 1,5 bulan, masyarakat sudah sangat antusias. Kami masih fokus pada pelayanan sembako dan elpiji, sambil terus memperbanyak anggota,” ungkap Anis dari Pemprov Jateng.
Saat ini, tercatat 73 anggota resmi, sementara sekitar 107 orang masih dalam proses administrasi, dan 122 calon anggota lainnya menunggu pendataan di tingkat RW.
Target koperasi adalah minimal 500 anggota untuk satu kelurahan, sehingga perputaran modal dan kegiatan usaha bisa semakin besar. Dalam pengembangan bisnis, koperasi menggandeng berbagai lembaga.
Misalnya, kerja sama dengan Pertamina untuk distribusi gas, Bulog untuk komoditas beras, serta supplier lain untuk kebutuhan pokok. Dengan strategi tersebut, harga jual ke masyarakat bisa ditekan agar tetap terjangkau.
“Semakin banyak anggota, semakin besar simpanan pokok dan sukarela yang akan memperkuat modal koperasi,” tambah Anis.
Menko Pangan Zulkifli Hasan mengaku bangga dengan capaian koperasi ini. Menurutnya, KKMP Gedawang membuktikan bahwa koperasi bisa menjadi motor penggerak ekonomi rakyat jika dikelola dengan serius.
“Top! Tadi kita lihat sudah berjalan baik. Memang harus bertahap, sekarang baru ada sembako, nanti gudang akan dibangun di belakang. Penting jalannya dulu,” kata Zulkifli.
Ia menambahkan, pemerintah menargetkan hingga akhir tahun 2025 bisa terbentuk 5.000 koperasi Merah Putih di Pulau Jawa.
Hal ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi desa dan kelurahan. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi turut menegaskan bahwa dari 8.523 koperasi Merah Putih yang berbadan hukum, sudah ada 1.750 koperasi operasional di Jawa Tengah. Angka ini terus meningkat seiring antusiasme masyarakat
Koperasi Merah Putih Gedawang Semarang cetak omzet Rp48 juta dalam 1,5 bulan. Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi beri apresiasi
Viva, Banyumas - Dalam waktu singkat, Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, berhasil mencuri perhatian publik. Baru beroperasi sejak 19 Juli 2025, koperasi ini sudah mampu mencatat omzet sebesar Rp48 juta hanya dalam kurun 1,5 bulan.
Keberhasilan tersebut mendapat apresiasi langsung dari Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, dan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang melakukan peninjauan pada Kamis (28/8/2025).
Sekretaris KKMP Gedawang, Anis Turmudi, menjelaskan bahwa omzet tersebut berasal dari unit usaha sembako, penjualan gas elpiji, es teh jumbo, hingga angkringan. Menurutnya, tingginya antusiasme masyarakat menjadi faktor utama keberhasilan koperasi dalam waktu singkat.
“Baru berjalan 1,5 bulan, masyarakat sudah sangat antusias. Kami masih fokus pada pelayanan sembako dan elpiji, sambil terus memperbanyak anggota,” ungkap Anis dari Pemprov Jateng.
Saat ini, tercatat 73 anggota resmi, sementara sekitar 107 orang masih dalam proses administrasi, dan 122 calon anggota lainnya menunggu pendataan di tingkat RW.
Target koperasi adalah minimal 500 anggota untuk satu kelurahan, sehingga perputaran modal dan kegiatan usaha bisa semakin besar. Dalam pengembangan bisnis, koperasi menggandeng berbagai lembaga.
Misalnya, kerja sama dengan Pertamina untuk distribusi gas, Bulog untuk komoditas beras, serta supplier lain untuk kebutuhan pokok. Dengan strategi tersebut, harga jual ke masyarakat bisa ditekan agar tetap terjangkau.
“Semakin banyak anggota, semakin besar simpanan pokok dan sukarela yang akan memperkuat modal koperasi,” tambah Anis.
Menko Pangan Zulkifli Hasan mengaku bangga dengan capaian koperasi ini. Menurutnya, KKMP Gedawang membuktikan bahwa koperasi bisa menjadi motor penggerak ekonomi rakyat jika dikelola dengan serius.
“Top! Tadi kita lihat sudah berjalan baik. Memang harus bertahap, sekarang baru ada sembako, nanti gudang akan dibangun di belakang. Penting jalannya dulu,” kata Zulkifli.
Ia menambahkan, pemerintah menargetkan hingga akhir tahun 2025 bisa terbentuk 5.000 koperasi Merah Putih di Pulau Jawa.
Hal ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi desa dan kelurahan. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi turut menegaskan bahwa dari 8.523 koperasi Merah Putih yang berbadan hukum, sudah ada 1.750 koperasi operasional di Jawa Tengah. Angka ini terus meningkat seiring antusiasme masyarakat