Dana Lansia Rp8 Miliar Raib, Pelaku Diduga Istri Polisi Pangkat IPDA di Bank Sinarmas Bogor Kasusnya Anyep

Nasabah lansia kehilangan dana miliaran di Bank Sinarmas
Sumber :
  • instagram @banksinarmas

Viva, Banyumas - 5 orang lansia nasabah prioritas Bank Sinarmas di Cabang Pasar Anyar, Bogor, menjadi korban dugaan penggelapan dana senilai Rp8.203.714.025 oleh oknum pegawai sendiri, Suci Puji Lestari, yang disebut-sebut adalah istri seorang anggota polisi pangkat IPDA. Para korban, yaitu Oki Irawan (66), Betti, Maria, Tjhun Jan, dan Nurhayati, menabung dengan niat menyiapkan hari tua yang nyaman.

Namun, kepercayaan mereka dicederai, ketika dana tabungan dan polis asuransi MSIG mereka raib secara misterius. Modus yang digunakan pelaku adalah meminta nasabah memasukkan PIN sendiri ke ponsel dengan alasan menebus bonus voucher, mengaktifkan rekening dormant, atau memasang m-banking.

Setelah gawai berpindah tangan, Suci diduga memindahbukukan dana ke rekening pribadi Muhamad Hidayat dan memalsukan portofolio nasabah agar seolah-olah dana masih ada. Hal ini menimbulkan kerugian miliaran rupiah, sementara pihak cabang hingga kini belum menindaklanjuti kasus ini secara memadai.

Dikutip dari laman Instagram @indonesian.core, Oki Irawan menyatakan ia tidak habis pikir, dana yang saya percayakan ke Bank Sinarmas justru dirampok. Pimpinan cabang malah lepas tangan, janji penggantian dana tidak jelas juntrungannya.

Kejadian ini memperlihatkan kegagalan pengawasan internal bank dan menimbulkan rasa ketidakadilan di kalangan nasabah lansia. Branch Manager Bank Sinarmas Bogor, Roy Deny Sianipar, sempat menjanjikan pertemuan korban dengan pihak kantor pusat dan Suci, namun janji itu hingga kini tidak terealisasi.

Kasus ini mandek, meski melibatkan kerugian miliaran rupiah dan pelaku memiliki hubungan dengan aparat penegak hukum. Publik menyoroti konflik kepentingan yang muncul karena pelaku merupakan istri anggota polisi, sehingga penanganan kasus terhambat dan menimbulkan keraguan akan transparansi serta akuntabilitas bank dalam menyelesaikan masalah.

Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi institusi keuangan untuk memperkuat pengawasan internal dan melindungi hak nasabah, khususnya lansia yang rentan menjadi korban kejahatan finansial.