Bukan Sekadar Simbol! Sugiono Ungkap Makna 10 Ribu Ton Beras dari Indonesia untuk Palestina

Indonesia kirim 10 Ribu ton beras bantu rakyat Palestina
Sumber :
  • instagram @sugiono_56

Viva, Banyumas - Indonesia kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Menteri Luar Negeri Sugiono secara resmi mengumumkan pengiriman 10.000 ton beras ke Palestina sebagai bentuk bantuan kemanusiaan.

Pengumuman ini disampaikan langsung saat aksi solidaritas untuk Palestina yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Minggu, 3 Agustus 2025. Dalam pidatonya di hadapan ribuan massa yang tertib dan penuh semangat, Menlu Sugiono menyatakan bahwa langkah ini bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga cermin sikap politik luar negeri Indonesia yang konsisten mendukung kemerdekaan dan keadilan bagi rakyat Palestina.

“Dari Monas yang damai hingga Gaza yang terluka, kita sampaikan bahwa Indonesia tidak tinggal diam,” ujarnya di tengah sorak dukungan massa dikutip dari tvonenews.

Pengiriman bantuan ini menjadi salah satu paket terbesar yang pernah diberikan Indonesia dalam konteks dukungan terhadap krisis kemanusiaan Palestina. Sejak konflik besar meletus pada Oktober 2023, lebih dari 60.000 warga Palestina menjadi korban serangan militer Israel. Situasi darurat kemanusiaan di Gaza pun semakin memburuk dari hari ke hari.

Beras dipilih sebagai bantuan utama karena merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan di tengah blokade dan krisis logistik di wilayah konflik tersebut.

Pemerintah Indonesia berharap pengiriman ini bisa membantu pemenuhan kebutuhan pangan jangka pendek di Palestina serta mendorong negara-negara lain untuk turut memberikan bantuan serupa. Selain dukungan pemerintah, masyarakat sipil Indonesia juga menunjukkan kepedulian tinggi.

Berbagai aksi solidaritas, penggalangan dana, serta doa bersama terus berlangsung di berbagai daerah. Hal ini memperlihatkan bahwa isu Palestina bukan hanya agenda politik, tetapi juga bagian dari nurani dan empati kemanusiaan bangsa Indonesia.

Kementerian Luar Negeri memastikan bahwa bantuan ini akan dikirim melalui jalur distribusi resmi dan bekerja sama dengan organisasi internasional terpercaya seperti UNRWA dan Badan Bulan Sabit Merah.

Proses pengiriman akan dilakukan secara bertahap untuk memastikan distribusi merata dan aman. Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya mengirim beras, tetapi juga pesan kuat bahwa solidaritas tidak harus dengan senjata.

Bantuan pangan bisa menjadi jembatan perdamaian dan harapan di tengah luka berkepanjangan yang dialami rakyat Palestina

Viva, Banyumas - Indonesia kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Menteri Luar Negeri Sugiono secara resmi mengumumkan pengiriman 10.000 ton beras ke Palestina sebagai bentuk bantuan kemanusiaan.

Pengumuman ini disampaikan langsung saat aksi solidaritas untuk Palestina yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Minggu, 3 Agustus 2025. Dalam pidatonya di hadapan ribuan massa yang tertib dan penuh semangat, Menlu Sugiono menyatakan bahwa langkah ini bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga cermin sikap politik luar negeri Indonesia yang konsisten mendukung kemerdekaan dan keadilan bagi rakyat Palestina.

“Dari Monas yang damai hingga Gaza yang terluka, kita sampaikan bahwa Indonesia tidak tinggal diam,” ujarnya di tengah sorak dukungan massa dikutip dari tvonenews.

Pengiriman bantuan ini menjadi salah satu paket terbesar yang pernah diberikan Indonesia dalam konteks dukungan terhadap krisis kemanusiaan Palestina. Sejak konflik besar meletus pada Oktober 2023, lebih dari 60.000 warga Palestina menjadi korban serangan militer Israel. Situasi darurat kemanusiaan di Gaza pun semakin memburuk dari hari ke hari.

Beras dipilih sebagai bantuan utama karena merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan di tengah blokade dan krisis logistik di wilayah konflik tersebut.

Pemerintah Indonesia berharap pengiriman ini bisa membantu pemenuhan kebutuhan pangan jangka pendek di Palestina serta mendorong negara-negara lain untuk turut memberikan bantuan serupa. Selain dukungan pemerintah, masyarakat sipil Indonesia juga menunjukkan kepedulian tinggi.

Berbagai aksi solidaritas, penggalangan dana, serta doa bersama terus berlangsung di berbagai daerah. Hal ini memperlihatkan bahwa isu Palestina bukan hanya agenda politik, tetapi juga bagian dari nurani dan empati kemanusiaan bangsa Indonesia.

Kementerian Luar Negeri memastikan bahwa bantuan ini akan dikirim melalui jalur distribusi resmi dan bekerja sama dengan organisasi internasional terpercaya seperti UNRWA dan Badan Bulan Sabit Merah.

Proses pengiriman akan dilakukan secara bertahap untuk memastikan distribusi merata dan aman. Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya mengirim beras, tetapi juga pesan kuat bahwa solidaritas tidak harus dengan senjata.

Bantuan pangan bisa menjadi jembatan perdamaian dan harapan di tengah luka berkepanjangan yang dialami rakyat Palestina