Viral IRT Tewas Saat Karnaval Sound Horeg, Suami: Suara soundnya memang keras, kalau gak bahaya ya gak masuk akal
- tvOne - wawan sugiarto
VIVA, Banyumas – Fenomena Sound Horeg, atau parade musik dengan sistem audio bersuara keras yang sering dijumpai dalam berbagai acara karnaval dan selamatan desa, kini kembali menjadi sorotan.
Bukan karena kehebohannya, melainkan karena insiden tragis yang merenggut nyawa seorang ibu rumah tangga di Lumajang, Jawa Timur.
Kejadian ini membuka ruang diskusi yang lebih luas soal keamanan publik dan dampak paparan suara ekstrem terhadap kesehatan masyarakat, terutama saat festival seperti ini dihadiri warga dari berbagai usia.
Peristiwa memilukan terjadi di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang, pada Sabtu malam (2/8/2025).
Dalam gelaran karnaval Sound Horeg yang diselenggarakan sebagai bagian dari perayaan selamatan desa dan HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia, AM (38) tiba-tiba ambruk saat menonton festival.
Video kejadian tersebut kemudian viral di media sosial, termasuk salah satunya diunggah oleh akun Instagram @ mln_zwd034 yang telah ditonton lebih dari 110 ribu kali.
Narasi video menampilkan momen tragis dengan judul "korban karnaval Selok Awar-awar Lumajang", menggambarkan betapa mengejutkannya peristiwa tersebut bagi warga.
Mujiarto, suami korban, menceritakan bahwa istrinya memang penggemar berat acara Sound Horeg dan kerap mengikuti jalur yang dilewati karnaval demi menyaksikan pertunjukan audio tersebut.
"Awal mulanya ya jam 9 malam itu habis isya istri saya nonton sama rekam video, ya senang memang," kata Mujiarto di rumahnya dikutip dari tvOneNews pada Minggu (3/8).
Saat kejadian, Anik sedang merekam karnaval menggunakan ponselnya. Tiba-tiba ia terjatuh dan tak sadarkan diri. Meski sempat dibawa ke fasilitas kesehatan, nyawa Anik tak tertolong.
Berbeda dengan kabar yang beredar di media sosial yang menyebut korban menderita penyakit jantung, Mujiarto membantah hal tersebut.
"Kondisi istri saya sehat bugar," ungkapnya.
Ia juga menggarisbawahi bahwa suara sound dalam acara tersebut sangat keras, bahkan menurutnya sudah pada tingkat yang membahayakan pendengaran dan kesehatan.
"Suara soundnya memang keras, kalau dibilang gak bahaya ya gak masuk akal," terangnya.
Mujiarto menegaskan bahwa ia dan keluarga menerima musibah ini dengan ikhlas, meski mengakui bahwa suara keras dari Sound Horeg berperan dalam kejadian tersebut.
"Ya mau bagaimana lagi, namanya umur kan gak ada yang tahu, tapi kalau perantaranya ya itu (Sound Horeg), tapi saya ya ikhlas karena sudah takdirnya," pungkasnya.