Kemungkinan Rupiah Tembus Rp1000 per Dolar, Ini Hitungan Mentan Andi Amran Sulaiman

Mentan Amran paparkan strategi rupiah Rp1000 per dolar
Sumber :
  • instagram @a.amran_sulaiman

Viva,Banyumas - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memunculkan optimisme besar terhadap masa depan ekonomi Indonesia. Menurutnya, nilai tukar rupiah berpotensi menguat hingga mencapai Rp1.000 per dolar AS jika Indonesia serius menjalankan hilirisasi komoditas strategis mulai sekarang.

Pernyataan itu disampaikan Amran dalam Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pembangunan Daerah Triwulan II Pemda DIY di Yogyakarta. Ia menegaskan, kunci untuk mewujudkan hal ini adalah mengolah hasil sumber daya alam di dalam negeri sebelum diekspor, sehingga nilai tambah ekonomi bisa meningkat berkali lipat.

Sebagai contoh, Amran menyebut komoditas kelapa bulat yang selama ini diekspor mentah dengan nilai sekitar Rp20 triliun. Jika diolah di dalam negeri menjadi produk turunan bernilai tinggi, nilainya bisa meningkat 100 kali lipat atau setara Rp2.000 triliun.

Tak hanya kelapa, komoditas unggulan lain seperti kakao, mete, dan kopi juga masuk prioritas hilirisasi. Indonesia selama ini merugi karena menjual bahan mentah yang kemudian diolah di luar negeri dan dijual kembali dengan harga berlipat.

Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui anggaran Rp371 triliun untuk mendukung hilirisasi nasional. Dari jumlah tersebut, Rp40 triliun sudah siap digunakan, termasuk Rp8 triliun yang baru saja ditandatangani Amran untuk sektor pertanian.

Selain itu, Kementan menyiapkan tambahan anggaran Rp4–7 triliun untuk membangun fasilitas pengolahan komoditas di dalam negeri. Langkah ini diharapkan mampu mengubah peta perdagangan ekspor Indonesia.

Amran juga menyoroti peluang besar di pasar global, khususnya dari India dan China, yang kini beralih ke konsumsi coconut meal. Negara-negara tersebut tidak bisa menanam kelapa, sehingga Indonesia berpeluang menjadi pemasok utama dunia.

Jika enam dari 13 komoditas strategis bisa dihilirisasi secara penuh, Amran memperkirakan nilai ekspor Indonesia yang saat ini sekitar Rp600 triliun bisa melonjak menjadi Rp30.000 triliun. Dengan capaian ini, ia optimistis Indonesia bisa menjadi negara superpower dan rupiah menguat drastis.

Hilirisasi dinilai sebagai kunci menuju Indonesia emas 2045. Namun, Amran menegaskan, langkah ini harus dimulai sekarang juga agar manfaatnya bisa dirasakan dalam waktu dekat

Viva,Banyumas - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memunculkan optimisme besar terhadap masa depan ekonomi Indonesia. Menurutnya, nilai tukar rupiah berpotensi menguat hingga mencapai Rp1.000 per dolar AS jika Indonesia serius menjalankan hilirisasi komoditas strategis mulai sekarang.

Pernyataan itu disampaikan Amran dalam Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pembangunan Daerah Triwulan II Pemda DIY di Yogyakarta. Ia menegaskan, kunci untuk mewujudkan hal ini adalah mengolah hasil sumber daya alam di dalam negeri sebelum diekspor, sehingga nilai tambah ekonomi bisa meningkat berkali lipat.

Sebagai contoh, Amran menyebut komoditas kelapa bulat yang selama ini diekspor mentah dengan nilai sekitar Rp20 triliun. Jika diolah di dalam negeri menjadi produk turunan bernilai tinggi, nilainya bisa meningkat 100 kali lipat atau setara Rp2.000 triliun.

Tak hanya kelapa, komoditas unggulan lain seperti kakao, mete, dan kopi juga masuk prioritas hilirisasi. Indonesia selama ini merugi karena menjual bahan mentah yang kemudian diolah di luar negeri dan dijual kembali dengan harga berlipat.

Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui anggaran Rp371 triliun untuk mendukung hilirisasi nasional. Dari jumlah tersebut, Rp40 triliun sudah siap digunakan, termasuk Rp8 triliun yang baru saja ditandatangani Amran untuk sektor pertanian.

Selain itu, Kementan menyiapkan tambahan anggaran Rp4–7 triliun untuk membangun fasilitas pengolahan komoditas di dalam negeri. Langkah ini diharapkan mampu mengubah peta perdagangan ekspor Indonesia.

Amran juga menyoroti peluang besar di pasar global, khususnya dari India dan China, yang kini beralih ke konsumsi coconut meal. Negara-negara tersebut tidak bisa menanam kelapa, sehingga Indonesia berpeluang menjadi pemasok utama dunia.

Jika enam dari 13 komoditas strategis bisa dihilirisasi secara penuh, Amran memperkirakan nilai ekspor Indonesia yang saat ini sekitar Rp600 triliun bisa melonjak menjadi Rp30.000 triliun. Dengan capaian ini, ia optimistis Indonesia bisa menjadi negara superpower dan rupiah menguat drastis.

Hilirisasi dinilai sebagai kunci menuju Indonesia emas 2045. Namun, Amran menegaskan, langkah ini harus dimulai sekarang juga agar manfaatnya bisa dirasakan dalam waktu dekat