Bukan Ijazah, Jokowi Malah Reuni! Sindiran Pedas Rismon Sianipar Gegerkan Publik

Jokowi hadir di reuni UGM, isu ijazah kembali disorot
Sumber :
  • instagram @jokowi

Viva, Banyumas - Reuni akbar Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang digelar di Yogyakarta pada Sabtu, 26 Juli 2025, menjadi sorotan publik. Bukan karena semarak acaranya, melainkan karena kehadiran Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang kembali memicu kontroversi lama: dugaan ijazah palsu.

Aktivis dan pengamat Rismon Sianipar melontarkan kritik tajam terhadap kehadiran Jokowi dalam acara tersebut. Menurutnya, Jokowi seharusnya menjawab keraguan publik soal keaslian ijazah UGM-nya, bukan justru sibuk hadir di acara reuni.

“Tunjukkan ijazah kepada publik yang pernah memilihnya, bukan hadir di reuni berulang kali,” ujar Rismon pada Minggu, 27 Juli 2025 dilansir dari Viva.

Sindiran Rismon tak berhenti di situ. Ia menegaskan bahwa kehadiran seseorang dalam reuni bukan bukti bahwa orang tersebut benar-benar lulus dari UGM.

Ia bahkan mengutip isi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) saat Ganjar Pranowo menjadi ketua umum.

“Alumni UGM itu hanya yang pernah kuliah UGM, sesuai AD/ART saat Ganjar menjadi ketua Kagama. Alumni UGM tak menandakan dia lulus dari UGM,” tambahnya.

Isu soal ijazah Jokowi memang bukan hal baru. Namun, setiap kali muncul, selalu menyulut debat panas di ruang publik. Dalam acara reuni itu sendiri, Jokowi justru menyentil isu tersebut dengan candaan santai.

"Senang melihat semua bernostalgia. Tapi jangan senang dulu, ijazah saya masih diragukan," kata Jokowi dalam sambutannya, dikutip dari tvOnenews, Minggu 27 Juli 2025.

Namun, candaan ini justru dianggap mempermainkan isu serius. Banyak warganet di media sosial menilai Jokowi seharusnya memberikan klarifikasi terbuka kepada publik alih-alih melontarkan lelucon.

Beberapa pihak juga menilai bahwa kehadiran Jokowi di berbagai acara alumni UGM terkesan seperti upaya membangun legitimasi secara simbolik, bukan faktual. Dengan sindiran tajam dari tokoh seperti Rismon Sianipar, isu ini tampaknya belum akan mereda dalam waktu dekat.

Publik kini menanti, apakah Jokowi akan akhirnya membuka dokumen akademiknya secara resmi — atau tetap memilih jalan candaan dalam merespons keraguan publik

Viva, Banyumas - Reuni akbar Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang digelar di Yogyakarta pada Sabtu, 26 Juli 2025, menjadi sorotan publik. Bukan karena semarak acaranya, melainkan karena kehadiran Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang kembali memicu kontroversi lama: dugaan ijazah palsu.

Aktivis dan pengamat Rismon Sianipar melontarkan kritik tajam terhadap kehadiran Jokowi dalam acara tersebut. Menurutnya, Jokowi seharusnya menjawab keraguan publik soal keaslian ijazah UGM-nya, bukan justru sibuk hadir di acara reuni.

“Tunjukkan ijazah kepada publik yang pernah memilihnya, bukan hadir di reuni berulang kali,” ujar Rismon pada Minggu, 27 Juli 2025 dilansir dari Viva.

Sindiran Rismon tak berhenti di situ. Ia menegaskan bahwa kehadiran seseorang dalam reuni bukan bukti bahwa orang tersebut benar-benar lulus dari UGM.

Ia bahkan mengutip isi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) saat Ganjar Pranowo menjadi ketua umum.

“Alumni UGM itu hanya yang pernah kuliah UGM, sesuai AD/ART saat Ganjar menjadi ketua Kagama. Alumni UGM tak menandakan dia lulus dari UGM,” tambahnya.

Isu soal ijazah Jokowi memang bukan hal baru. Namun, setiap kali muncul, selalu menyulut debat panas di ruang publik. Dalam acara reuni itu sendiri, Jokowi justru menyentil isu tersebut dengan candaan santai.

"Senang melihat semua bernostalgia. Tapi jangan senang dulu, ijazah saya masih diragukan," kata Jokowi dalam sambutannya, dikutip dari tvOnenews, Minggu 27 Juli 2025.

Namun, candaan ini justru dianggap mempermainkan isu serius. Banyak warganet di media sosial menilai Jokowi seharusnya memberikan klarifikasi terbuka kepada publik alih-alih melontarkan lelucon.

Beberapa pihak juga menilai bahwa kehadiran Jokowi di berbagai acara alumni UGM terkesan seperti upaya membangun legitimasi secara simbolik, bukan faktual. Dengan sindiran tajam dari tokoh seperti Rismon Sianipar, isu ini tampaknya belum akan mereda dalam waktu dekat.

Publik kini menanti, apakah Jokowi akan akhirnya membuka dokumen akademiknya secara resmi — atau tetap memilih jalan candaan dalam merespons keraguan publik