Baru Mau Panen, Petani Sragen Kehilangan Padi Dicuri di Tengah Malam!

Padi petani Sragen dicuri menjelang panen, warga resah
Sumber :
  • Tiktok @bbbudiono

Viva, Banyumas - Pencurian hasil pertanian kembali terjadi dan kali ini menimpa petani di wilayah Sundoasri, Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Aksi pencurian tersebut viral usai sebuah video pendek diunggah akun TikTok @bbbudiono yang memperlihatkan sejumlah rumpun padi di sawah telah dipotong dan digondol maling.

Dalam video yang beredar di akun Tiktok @bbbudiono, tampak sawah masih dalam kondisi hijau dan belum sepenuhnya menguning, menandakan masa panen hanya tinggal hitungan hari. Sayangnya, sebelum sempat dipanen oleh pemiliknya, beberapa bagian dari sawah itu telah dijarah secara diam-diam oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Kejadian ini menambah deretan keresahan para petani di Sragen yang semakin khawatir terhadap maraknya pencurian padi menjelang masa panen. Para petani merasa dirugikan secara ekonomi, apalagi mereka sudah mengeluarkan banyak biaya untuk benih, pupuk, dan tenaga kerja selama masa tanam. Meski waktu kejadian tidak disebutkan secara pasti, lokasi sawah yang menjadi sasaran pencurian dipastikan berada di kawasan Sundoasri.

Masyarakat sekitar yang melihat unggahan tersebut pun ramai-ramai mengecam aksi tak bermoral tersebut.

Baru mau panen, sudah diambil duluan. Kasihan petaninya,” tulis salah satu warganet di kolom komentar. Tidak sedikit pula yang mendorong agar aparat keamanan dan warga setempat lebih waspada, terutama pada malam hari atau saat sawah dalam keadaan sepi.

Pasalnya, pelaku pencurian hasil pertanian kerap memanfaatkan waktu-waktu sepi untuk melancarkan aksinya tanpa terdeteksi. Pencurian padi ini bukan kasus pertama yang terjadi di Sragen.

Dalam beberapa tahun terakhir, kejadian serupa kerap terulang, namun jarang ada pelaku yang berhasil ditangkap. Hal ini membuat keresahan di kalangan petani semakin meningkat, terlebih bagi mereka yang mengandalkan hasil panen sebagai satu-satunya sumber penghasilan.

Para petani berharap ada tindak lanjut dari aparat setempat untuk menyelidiki pelaku dan memperketat patroli di wilayah rawan pencurian.

Selain itu, warga juga diimbau untuk aktif dalam menjaga lingkungan, terutama menjelang musim panen yang menjadi waktu paling rawan.

Fenomena pencurian hasil pertanian ini menjadi tamparan keras, bahwa kesejahteraan petani masih terancam oleh aksi kriminal. Dengan meningkatnya kesadaran dan pengawasan, diharapkan kejadian serupa tidak kembali terulang di masa mendatang

Viva, Banyumas - Pencurian hasil pertanian kembali terjadi dan kali ini menimpa petani di wilayah Sundoasri, Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Aksi pencurian tersebut viral usai sebuah video pendek diunggah akun TikTok @bbbudiono yang memperlihatkan sejumlah rumpun padi di sawah telah dipotong dan digondol maling.

Dalam video yang beredar di akun Tiktok @bbbudiono, tampak sawah masih dalam kondisi hijau dan belum sepenuhnya menguning, menandakan masa panen hanya tinggal hitungan hari. Sayangnya, sebelum sempat dipanen oleh pemiliknya, beberapa bagian dari sawah itu telah dijarah secara diam-diam oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Kejadian ini menambah deretan keresahan para petani di Sragen yang semakin khawatir terhadap maraknya pencurian padi menjelang masa panen. Para petani merasa dirugikan secara ekonomi, apalagi mereka sudah mengeluarkan banyak biaya untuk benih, pupuk, dan tenaga kerja selama masa tanam. Meski waktu kejadian tidak disebutkan secara pasti, lokasi sawah yang menjadi sasaran pencurian dipastikan berada di kawasan Sundoasri.

Masyarakat sekitar yang melihat unggahan tersebut pun ramai-ramai mengecam aksi tak bermoral tersebut.

Baru mau panen, sudah diambil duluan. Kasihan petaninya,” tulis salah satu warganet di kolom komentar. Tidak sedikit pula yang mendorong agar aparat keamanan dan warga setempat lebih waspada, terutama pada malam hari atau saat sawah dalam keadaan sepi.

Pasalnya, pelaku pencurian hasil pertanian kerap memanfaatkan waktu-waktu sepi untuk melancarkan aksinya tanpa terdeteksi. Pencurian padi ini bukan kasus pertama yang terjadi di Sragen.

Dalam beberapa tahun terakhir, kejadian serupa kerap terulang, namun jarang ada pelaku yang berhasil ditangkap. Hal ini membuat keresahan di kalangan petani semakin meningkat, terlebih bagi mereka yang mengandalkan hasil panen sebagai satu-satunya sumber penghasilan.

Para petani berharap ada tindak lanjut dari aparat setempat untuk menyelidiki pelaku dan memperketat patroli di wilayah rawan pencurian.

Selain itu, warga juga diimbau untuk aktif dalam menjaga lingkungan, terutama menjelang musim panen yang menjadi waktu paling rawan.

Fenomena pencurian hasil pertanian ini menjadi tamparan keras, bahwa kesejahteraan petani masih terancam oleh aksi kriminal. Dengan meningkatnya kesadaran dan pengawasan, diharapkan kejadian serupa tidak kembali terulang di masa mendatang