Perjaka Pekalongan Diteror Janda Beranak Dua Minta Dinikahi Ini Akhir Dramanya!
- pexel @shorashimazaki
Viva, Banyumas - Kisah viral yang menghebohkan media sosial beberapa waktu lalu akhirnya menemukan titik terang. Seorang perjaka berusia 23 tahun asal Pekalongan, berinisial M-A, yang mengaku merasa tertekan karena dikejar-kejar oleh seorang janda beranak dua, kini mengaku telah merasa tenang setelah mendapatkan bantuan hukum.
Kasus ini pertama kali mencuat setelah pengakuan Perjaka Pekalongan M-A menyebar di media sosial. Ia mengaku mengalami tekanan psikologis, termasuk intimidasi terhadap keluarganya, akibat hubungan dekatnya dengan seorang janda yang telah memiliki dua anak.
Cerita ini pun viral dan menjadi bahan perbincangan di berbagai platform digital. Masyarakat pun menyoroti sisi hukum serta psikologis dari kasus yang tak biasa ini. Langkah signifikan pun diambil oleh M-A yang kemudian menghubungi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Adhiyaksa di Pekalongan.
Lembaga ini akhirnya memberikan pendampingan penuh kepada M-A dalam proses penyelesaian konflik.
Dengan adanya dukungan hukum, kondisi keluarga M-A kini berangsur membaik, dan mereka tidak lagi merasa terintimidasi atau tertekan. Dilansir dari laman Instagram @beritapekalongan1, Pendampingan dari LBH Adhiyaksa tak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga membantu memulihkan kembali kondisi emosional keluarga M-A yang sebelumnya sempat terguncang.
LBH sendiri menyatakan komitmennya untuk terus memberikan layanan hukum bagi masyarakat kecil yang membutuhkan, khususnya dalam kasus-kasus yang menyangkut keadilan dan perlindungan warga sipil.
Kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat tentang pentingnya pendampingan hukum, terutama ketika konflik pribadi berpotensi mengganggu kenyamanan hidup seseorang.