Jokowi Bongkar Agenda Besar di Balik Isu Ijazah Palsu dan Pemakzulan Gibran

Jokowi Angkat Bicara isu Pemakzulan Hingga Ijazah Palsu
Sumber :
  • instagram @jokowi

Viva, Banyumas - Joko Widodo akhirnya buka suara terkait maraknya isu yang menyerang dirinya dan keluarganya, mulai dari tuduhan ijazah palsu hingga wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam pernyataannya, Jokowi mengaku mencium adanya agenda politik besar di balik isu-isu tersebut.

Dalam keterangannya kepada media, Jokowi menyebut bahwa serangan politik semacam ini bukan hal baru baginya. Namun, kali ini ia merasa bahwa isu-isu tersebut digerakkan oleh kepentingan yang jauh lebih besar dan terstruktur.

“Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu-isu ini, ijazah palsu, isu pemakzulan,” ujar Jokowi dikutip dari Viva.

Ia menduga, tujuan utama dari agenda tersebut adalah untuk menurunkan reputasi politik dirinya dan keluarga, terutama menjelang masa akhir jabatannya sebagai Presiden.

“Perasaan politik saya mengatakan, ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-down grade,” tambahnya.

Terkait tuduhan ijazah palsu yang kembali mencuat, Jokowi menyatakan bahwa hal tersebut telah masuk dalam proses hukum. Ia pun siap menghadapi dan menunjukkan bukti otentik di hadapan pengadilan.

“Ini kan sudah dalam proses hukum, malah saya baca kemarin sudah dalam proses penyidikan. Serahkan pada proses hukum yang ada,” katanya. Jokowi menegaskan bahwa dirinya akan menunjukkan ijazah asli yang selama ini diragukan sebagian pihak, dalam forum persidangan yang sah.

“Yang jelas, saya ingin menunjukkan ijazahnya di dalam sidang pengadilan nantinya. Harus ada dalam sidang-sidang, nanti akan saya tunjukkan ijazah asli yang saya miliki,” tegasnya.

Tak hanya soal ijazah, Jokowi juga menanggapi isu pemakzulan Gibran, putra sulungnya yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden. Ia menilai wacana tersebut bukan sekadar dinamika politik biasa, melainkan bagian dari upaya sistematis untuk melemahkan posisi politik keluarganya. Meski demikian, Jokowi mengaku tak terlalu mempermasalahkan berbagai isu yang menyerangnya. Ia memilih untuk menyikapinya dengan tenang.

“Ya buat saya biasa-biasa saja,” ucapnya santai. Isu-isu yang menyeret nama Presiden Jokowi dan keluarga memang terus menjadi sorotan publik.

Namun pernyataan tegas dan keterbukaannya soal bukti-bukti hukum diharapkan bisa menjadi pembuka kejelasan di tengah derasnya informasi simpang siur yang berkembang

Viva, Banyumas - Joko Widodo akhirnya buka suara terkait maraknya isu yang menyerang dirinya dan keluarganya, mulai dari tuduhan ijazah palsu hingga wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam pernyataannya, Jokowi mengaku mencium adanya agenda politik besar di balik isu-isu tersebut.

Dalam keterangannya kepada media, Jokowi menyebut bahwa serangan politik semacam ini bukan hal baru baginya. Namun, kali ini ia merasa bahwa isu-isu tersebut digerakkan oleh kepentingan yang jauh lebih besar dan terstruktur.

“Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu-isu ini, ijazah palsu, isu pemakzulan,” ujar Jokowi dikutip dari Viva.

Ia menduga, tujuan utama dari agenda tersebut adalah untuk menurunkan reputasi politik dirinya dan keluarga, terutama menjelang masa akhir jabatannya sebagai Presiden.

“Perasaan politik saya mengatakan, ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-down grade,” tambahnya.

Terkait tuduhan ijazah palsu yang kembali mencuat, Jokowi menyatakan bahwa hal tersebut telah masuk dalam proses hukum. Ia pun siap menghadapi dan menunjukkan bukti otentik di hadapan pengadilan.

“Ini kan sudah dalam proses hukum, malah saya baca kemarin sudah dalam proses penyidikan. Serahkan pada proses hukum yang ada,” katanya. Jokowi menegaskan bahwa dirinya akan menunjukkan ijazah asli yang selama ini diragukan sebagian pihak, dalam forum persidangan yang sah.

“Yang jelas, saya ingin menunjukkan ijazahnya di dalam sidang pengadilan nantinya. Harus ada dalam sidang-sidang, nanti akan saya tunjukkan ijazah asli yang saya miliki,” tegasnya.

Tak hanya soal ijazah, Jokowi juga menanggapi isu pemakzulan Gibran, putra sulungnya yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden. Ia menilai wacana tersebut bukan sekadar dinamika politik biasa, melainkan bagian dari upaya sistematis untuk melemahkan posisi politik keluarganya. Meski demikian, Jokowi mengaku tak terlalu mempermasalahkan berbagai isu yang menyerangnya. Ia memilih untuk menyikapinya dengan tenang.

“Ya buat saya biasa-biasa saja,” ucapnya santai. Isu-isu yang menyeret nama Presiden Jokowi dan keluarga memang terus menjadi sorotan publik.

Namun pernyataan tegas dan keterbukaannya soal bukti-bukti hukum diharapkan bisa menjadi pembuka kejelasan di tengah derasnya informasi simpang siur yang berkembang