Pelindo Bangun Karantina Hewan Raksasa di Cilacap Tampung 1,5 Ribu Sapi Australia, Ada Apa Saja Fasilitasnya?
- Pexel @tobi
Viva, Banyumas - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 3 Cabang Cilacap tengah merealisasikan proyek strategis pembangunan Instalasi Karantina Hewan (IKH) di Pelabuhan Tanjung Intan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tenga yang kabarnya akan menjadi tempat karantinan 1.500 Sapi Impor Asal Australia.
Proyek ini menjadi langkah konkret mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya untuk memastikan ketersediaan dan distribusi sapi impor berkualitas tinggi dari Australia.
General Manager Pelindo Regional 3 Tanjung Intan Cilacap, Miftah Fajrisal, menjelaskan pembangunan IKH (Instalasi Karantina Hewa) diawali sejak kunjungan Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan pada 24 Juni 2025. Lahan seluas 84.800 meter persegi telah disiapkan dalam kawasan pelabuhan, dengan target operasional penuh pada 2026.
Menurut Miftah, Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap dipilih karena lokasinya strategis. Posisi geografisnya dekat dengan negara asal ternak, yaitu Australia, sehingga mempersingkat waktu pengiriman.
Dilansir dari akun Instagram @cilacap_project, Miftah mengatakan Pelabuhan Tanjung Intan memiliki semua fasilitas pendukung. Dari sisi layanan akan disiapkan proses bongkar muat terpadu, termasuk karantina hewan.
Fasilitas karantina ini akan dilengkapi area penampungan sapi, pemeriksaan kesehatan, zona sterilisasi, dan laboratorium pengujian penyakit ternak. Setiap hewan akan melewati tahap pemeriksaan ketat sebelum didistribusikan ke berbagai daerah, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.
Sejak awal 2025, Pelabuhan Cilacap sudah menangani bongkar muat 1.138 ekor sapi impor Australia. Proses operasional dilakukan melalui layanan lengkap mulai dari stevedoring, cargodoring, hingga pengangkutan sapi ke lokasi karantina sementara. Pelindo memproyeksikan kedatangan berikutnya sebanyak 1.500 ekor sapi pada September 2025 mendatang.
Sekretaris Utama Badan Karantina Indonesia, Shahandra Hanitiyo, menegaskan pembangunan Instalasi Karantina Hewan dirancang untuk mempercepat rantai distribusi sekaligus memastikan standar kesehatan hewan terpenuhi.
Shahandra mengungkapkan Ketersediaan fasilitas karantina yang representatif akan meningkatkan pengawasan dan pencegahan penyakit hewan. Ini berdampak langsung pada keamanan pangan nasional.
Kehadiran fasilitas ini diharapkan meminimalkan risiko penularan penyakit ternak seperti Anthrax atau Brucellosis yang bisa mengancam pasokan pangan. Selain itu, fasilitas modern akan menghemat biaya logistik importir dan mendukung efisiensi distribusi sapi impor ke seluruh wilayah Indonesia.
Pembangunan Instalasi Karantina Hewan Tanjung Intan menjadi tonggak penting bagi Pelindo dalam mendukung perekonomian nasional. Proyek ini juga menunjukkan komitmen nyata pemerintah bersama BUMN dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan
Viva, Banyumas - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 3 Cabang Cilacap tengah merealisasikan proyek strategis pembangunan Instalasi Karantina Hewan (IKH) di Pelabuhan Tanjung Intan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tenga yang kabarnya akan menjadi tempat karantinan 1.500 Sapi Impor Asal Australia.
Proyek ini menjadi langkah konkret mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya untuk memastikan ketersediaan dan distribusi sapi impor berkualitas tinggi dari Australia.
General Manager Pelindo Regional 3 Tanjung Intan Cilacap, Miftah Fajrisal, menjelaskan pembangunan IKH (Instalasi Karantina Hewa) diawali sejak kunjungan Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan pada 24 Juni 2025. Lahan seluas 84.800 meter persegi telah disiapkan dalam kawasan pelabuhan, dengan target operasional penuh pada 2026.
Menurut Miftah, Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap dipilih karena lokasinya strategis. Posisi geografisnya dekat dengan negara asal ternak, yaitu Australia, sehingga mempersingkat waktu pengiriman.
Dilansir dari akun Instagram @cilacap_project, Miftah mengatakan Pelabuhan Tanjung Intan memiliki semua fasilitas pendukung. Dari sisi layanan akan disiapkan proses bongkar muat terpadu, termasuk karantina hewan.
Fasilitas karantina ini akan dilengkapi area penampungan sapi, pemeriksaan kesehatan, zona sterilisasi, dan laboratorium pengujian penyakit ternak. Setiap hewan akan melewati tahap pemeriksaan ketat sebelum didistribusikan ke berbagai daerah, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.
Sejak awal 2025, Pelabuhan Cilacap sudah menangani bongkar muat 1.138 ekor sapi impor Australia. Proses operasional dilakukan melalui layanan lengkap mulai dari stevedoring, cargodoring, hingga pengangkutan sapi ke lokasi karantina sementara. Pelindo memproyeksikan kedatangan berikutnya sebanyak 1.500 ekor sapi pada September 2025 mendatang.
Sekretaris Utama Badan Karantina Indonesia, Shahandra Hanitiyo, menegaskan pembangunan Instalasi Karantina Hewan dirancang untuk mempercepat rantai distribusi sekaligus memastikan standar kesehatan hewan terpenuhi.
Shahandra mengungkapkan Ketersediaan fasilitas karantina yang representatif akan meningkatkan pengawasan dan pencegahan penyakit hewan. Ini berdampak langsung pada keamanan pangan nasional.
Kehadiran fasilitas ini diharapkan meminimalkan risiko penularan penyakit ternak seperti Anthrax atau Brucellosis yang bisa mengancam pasokan pangan. Selain itu, fasilitas modern akan menghemat biaya logistik importir dan mendukung efisiensi distribusi sapi impor ke seluruh wilayah Indonesia.
Pembangunan Instalasi Karantina Hewan Tanjung Intan menjadi tonggak penting bagi Pelindo dalam mendukung perekonomian nasional. Proyek ini juga menunjukkan komitmen nyata pemerintah bersama BUMN dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan