Sidang Aipda Robig Ricuh di Semarang, Vano Saksi Kunci Penembakan Gamma Justru Dihalangi
- Tiktok @cah.semarang.asli
Viva, Banyumas - Suasana sidang kasus penembakan yang melibatkan Aipda Robig di Pengadilan Negeri Semarang mendadak ricuh pada Rabu (2/7/2025). Hal ini terjadi setelah saksi kunci bernama Vano, yang dijadwalkan memberikan keterangan penting, dihalangi masuk ke ruang sidang oleh sejumlah oknum yang diduga aparat.
Vano merupakan teman dekat dari Gamma, pelajar yang menjadi korban penembakan dalam kasus penembakan yang melibatkan Aipda Robig Kesaksian kunci Vano dinilai krusial untuk mengungkap kronologi sebenarnya dan menguatkan dakwaan terhadap Aipda Robig.
Namun, sebelum sempat memasuki ruang sidang di PN Semarang, Vano ditarik dan dicegat oleh beberapa orang berbadan tegap di area parkir gedung pengadilan. Menurut sejumlah saksi mata, Vano saksi kunci dalam kasus penembakan Aipda Robig tampak dipaksa menjauh dari lokasi, meskipun sudah membawa surat panggilan resmi dari pengadilan.
Dikutip dari laman Instagram @catchvox, Aksi penghadangan itu sontak memicu kegaduhan dan memancing reaksi keras dari pengunjung sidang dan pengacara korban.
Peristiwa tersebut langsung menimbulkan pertanyaan besar terhadap integritas dan transparansi jalannya persidangan. Banyak pihak mengecam tindakan yang dianggap menghalangi proses hukum, serta mendesak aparat untuk mengusut tuntas siapa yang bertanggung jawab atas penghalangan tersebut.
Kuasa hukum keluarga korban menyatakan bahwa pihaknya akan segera melaporkan insiden ini ke Komisi Yudisial dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Mereka menilai, apa yang terjadi merupakan bentuk nyata intimidasi terhadap saksi kunci dan bisa merusak proses penegakan hukum yang seharusnya independen dan adil.
Kasus penembakan pelajar oleh anggota polisi ini sendiri telah menarik perhatian publik sejak awal tahun 2025. Aipda Robig didakwa melakukan penembakan yang menyebabkan Gamma mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan intensif selama berbulan-bulan.
Hingga kini, publik terus memantau jalannya sidang karena kasus ini dianggap sebagai ujian besar bagi komitmen institusi hukum dalam menangani dugaan kekerasan oleh aparat.
Peristiwa penghalangan saksi kunci justru memperkuat dugaan bahwa ada upaya sistematis untuk melemahkan proses pembuktian di pengadilan.
Diharapkan pihak pengadilan segera bertindak tegas dan memastikan semua saksi, termasuk Vano, mendapatkan perlindungan maksimal agar dapat memberikan kesaksian tanpa tekanan maupun intimidasi
Viva, Banyumas - Suasana sidang kasus penembakan yang melibatkan Aipda Robig di Pengadilan Negeri Semarang mendadak ricuh pada Rabu (2/7/2025). Hal ini terjadi setelah saksi kunci bernama Vano, yang dijadwalkan memberikan keterangan penting, dihalangi masuk ke ruang sidang oleh sejumlah oknum yang diduga aparat.
Vano merupakan teman dekat dari Gamma, pelajar yang menjadi korban penembakan dalam kasus penembakan yang melibatkan Aipda Robig Kesaksian kunci Vano dinilai krusial untuk mengungkap kronologi sebenarnya dan menguatkan dakwaan terhadap Aipda Robig.
Namun, sebelum sempat memasuki ruang sidang di PN Semarang, Vano ditarik dan dicegat oleh beberapa orang berbadan tegap di area parkir gedung pengadilan. Menurut sejumlah saksi mata, Vano saksi kunci dalam kasus penembakan Aipda Robig tampak dipaksa menjauh dari lokasi, meskipun sudah membawa surat panggilan resmi dari pengadilan.
Dikutip dari laman Instagram @catchvox, Aksi penghadangan itu sontak memicu kegaduhan dan memancing reaksi keras dari pengunjung sidang dan pengacara korban.
Peristiwa tersebut langsung menimbulkan pertanyaan besar terhadap integritas dan transparansi jalannya persidangan. Banyak pihak mengecam tindakan yang dianggap menghalangi proses hukum, serta mendesak aparat untuk mengusut tuntas siapa yang bertanggung jawab atas penghalangan tersebut.
Kuasa hukum keluarga korban menyatakan bahwa pihaknya akan segera melaporkan insiden ini ke Komisi Yudisial dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Mereka menilai, apa yang terjadi merupakan bentuk nyata intimidasi terhadap saksi kunci dan bisa merusak proses penegakan hukum yang seharusnya independen dan adil.
Kasus penembakan pelajar oleh anggota polisi ini sendiri telah menarik perhatian publik sejak awal tahun 2025. Aipda Robig didakwa melakukan penembakan yang menyebabkan Gamma mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan intensif selama berbulan-bulan.
Hingga kini, publik terus memantau jalannya sidang karena kasus ini dianggap sebagai ujian besar bagi komitmen institusi hukum dalam menangani dugaan kekerasan oleh aparat.
Peristiwa penghalangan saksi kunci justru memperkuat dugaan bahwa ada upaya sistematis untuk melemahkan proses pembuktian di pengadilan.
Diharapkan pihak pengadilan segera bertindak tegas dan memastikan semua saksi, termasuk Vano, mendapatkan perlindungan maksimal agar dapat memberikan kesaksian tanpa tekanan maupun intimidasi