Drama Sadis COD di Pamekasan: Kurir Dicekik, Uang Diambil Istri Pembeli
- Tiktok @tukangviral1212
Viva, Banyumas - Kejadian memilukan menimpa seorang kurir COD (Cash on Delivery) di Pamekasan, Madura, yang menjadi korban penganiayaan oleh pembeli hanya karena barang yang dipesan tak sesuai harapan.
Peristiwa ini viral di media sosial usai terekam video amatir yang menunjukkan aksi kekerasan terhadap kurir bernama Irwan Siskiyanto (21), warga Dusun Bringah, Desa Dasok, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
Insiden terjadi ketika Irwan mengantarkan pesanan ke rumah seorang warga bernama Arif alias Ayik di Jalan Teja, Sekar Putih, Desa Laden. Awalnya, Irwan menjelaskan kepada istri pembeli bahwa dirinya hanya bertugas mengantar barang.
Namun sang suami yang tiba kemudian, tampak emosi dan langsung meminta uang dikembalikan karena barang dinilai tidak sesuai. Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat Arif menarik Irwan dengan kasar dan mencekiknya dengan kedua tangan di bagian leher.
Meskipun Irwan berusaha menjelaskan posisinya sebagai pihak pengantar yang tidak bertanggung jawab atas isi paket, Arif tetap bertindak agresif. Lebih parah lagi, bagian depan gigi Irwan tampak berdarah akibat aksi kekerasan tersebut.
Situasi makin panas saat istri pelaku ikut terlibat dan mengambil dompet milik Irwan. Dalam video, terdengar suara Irwan menyebut bahwa uangnya telah diambil. Sang istri menjawab bahwa ia hanya mengambil uang miliknya sendiri, meskipun secara jelas uang itu berada di dalam dompet Irwan.
Kapolres Pamekasan melalui Kasi Humas AKP Sri Sugiarto membenarkan bahwa pelaku telah ditangkap.
"Ia sudah ditangkap tadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat ini masih dalam pemeriksaan," ujarnya pada Rabu yang dilansir dari laman Instagram Polres Pamekasan.
Kasus ini memicu kemarahan publik, terutama para kurir dan masyarakat yang aktif menggunakan layanan COD. Banyak yang menilai bahwa kurir seharusnya tidak menjadi sasaran kemarahan jika terjadi kesalahan dalam barang pesanan, karena mereka hanya menjalankan tugas sebagai perantara.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut untuk menentukan pasal yang akan dikenakan kepada pelaku. Irwan sendiri mendapat perawatan ringan dan telah memberikan keterangan sebagai korban.
Kejadian ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya edukasi dalam sistem COD agar tidak terjadi salah paham yang berujung kekerasan. Selain itu, video kejadian ini kini menjadi bukti kuat dalam proses hukum
Viva, Banyumas - Kejadian memilukan menimpa seorang kurir COD (Cash on Delivery) di Pamekasan, Madura, yang menjadi korban penganiayaan oleh pembeli hanya karena barang yang dipesan tak sesuai harapan.
Peristiwa ini viral di media sosial usai terekam video amatir yang menunjukkan aksi kekerasan terhadap kurir bernama Irwan Siskiyanto (21), warga Dusun Bringah, Desa Dasok, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
Insiden terjadi ketika Irwan mengantarkan pesanan ke rumah seorang warga bernama Arif alias Ayik di Jalan Teja, Sekar Putih, Desa Laden. Awalnya, Irwan menjelaskan kepada istri pembeli bahwa dirinya hanya bertugas mengantar barang.
Namun sang suami yang tiba kemudian, tampak emosi dan langsung meminta uang dikembalikan karena barang dinilai tidak sesuai. Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat Arif menarik Irwan dengan kasar dan mencekiknya dengan kedua tangan di bagian leher.
Meskipun Irwan berusaha menjelaskan posisinya sebagai pihak pengantar yang tidak bertanggung jawab atas isi paket, Arif tetap bertindak agresif. Lebih parah lagi, bagian depan gigi Irwan tampak berdarah akibat aksi kekerasan tersebut.
Situasi makin panas saat istri pelaku ikut terlibat dan mengambil dompet milik Irwan. Dalam video, terdengar suara Irwan menyebut bahwa uangnya telah diambil. Sang istri menjawab bahwa ia hanya mengambil uang miliknya sendiri, meskipun secara jelas uang itu berada di dalam dompet Irwan.
Kapolres Pamekasan melalui Kasi Humas AKP Sri Sugiarto membenarkan bahwa pelaku telah ditangkap.
"Ia sudah ditangkap tadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat ini masih dalam pemeriksaan," ujarnya pada Rabu yang dilansir dari laman Instagram Polres Pamekasan.
Kasus ini memicu kemarahan publik, terutama para kurir dan masyarakat yang aktif menggunakan layanan COD. Banyak yang menilai bahwa kurir seharusnya tidak menjadi sasaran kemarahan jika terjadi kesalahan dalam barang pesanan, karena mereka hanya menjalankan tugas sebagai perantara.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut untuk menentukan pasal yang akan dikenakan kepada pelaku. Irwan sendiri mendapat perawatan ringan dan telah memberikan keterangan sebagai korban.
Kejadian ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya edukasi dalam sistem COD agar tidak terjadi salah paham yang berujung kekerasan. Selain itu, video kejadian ini kini menjadi bukti kuat dalam proses hukum