Heboh Anak di Sidoarjo Ambil Lagi Ibunya dari Panti, Netizen: Itu Bukan Ikhlas, Tapi Terpaksa!
- Tiktok @ariefcamra
Viva, Banyumas - Media sosial kembali dihebohkan dengan kisah keluarga di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menuai kontroversi. Dua anak kandung berinisial F dan R sebelumnya sempat viral setelah menyerahkan ibu kandung mereka ke panti jompo.
Tak hanya itu, keduanya juga menandatangani surat bermaterai yang berisi pernyataan bahwa mereka tidak ingin dihubungi lagi, bahkan jika sang ibu meninggal dunia. Aksi tersebut langsung memancing kemarahan publik.
Warganet ramai-ramai menghujat dan mengkritik keras tindakan keduanya yang dinilai tak berperikemanusiaan.
Tidak hanya di dunia maya, tekanan juga datang dari lingkungan sekitar dan pihak keluarga besar. Merasa terpojok, akhirnya F dan R memutuskan untuk mengambil kembali sang ibu dari panti jompo.
Namun, langkah tersebut justru memicu gelombang komentar baru dari netizen. “Bukan karena ikhlas, tapi terpaksa gara-gara dihujat,” tulis salah satu pengguna media sosial. “Kalau nggak viral, nggak bakal diambil lagi itu ibunya,” komentar lainnya.
Tak hanya soal keikhlasan, netizen juga menyoroti ekspresi anak perempuan yang ikut dalam video penjemputan sang ibu.
Dalam video tersebut, tampak sang anak perempuan tidak mengenakan jilbab, yang kemudian menjadi perdebatan tersendiri di kolom komentar. Sementara itu, pihak panti jompo mengaku tidak mempermasalahkan keputusan keluarga yang ingin mengambil kembali sang ibu.
Mereka hanya berharap keputusan tersebut benar-benar didasarkan pada niat baik, bukan semata tekanan publik.
Pengurus panti panti selalu terbuka, yang penting kesejahteraan lansia terjamin dan berharap ini jadi pelajaran, jangan sampai penelantaran orang tua terjadi lagi.
Kasus ini kembali membuka mata publik soal pentingnya tanggung jawab moral dan sosial terhadap orang tua.
Meskipun kini sang ibu sudah kembali bersama anak-anaknya, publik masih menanti apakah mereka benar-benar akan merawat sang ibu dengan baik atau hanya sebatas meredam kecaman
Viva, Banyumas - Media sosial kembali dihebohkan dengan kisah keluarga di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menuai kontroversi. Dua anak kandung berinisial F dan R sebelumnya sempat viral setelah menyerahkan ibu kandung mereka ke panti jompo.
Tak hanya itu, keduanya juga menandatangani surat bermaterai yang berisi pernyataan bahwa mereka tidak ingin dihubungi lagi, bahkan jika sang ibu meninggal dunia. Aksi tersebut langsung memancing kemarahan publik.
Warganet ramai-ramai menghujat dan mengkritik keras tindakan keduanya yang dinilai tak berperikemanusiaan.
Tidak hanya di dunia maya, tekanan juga datang dari lingkungan sekitar dan pihak keluarga besar. Merasa terpojok, akhirnya F dan R memutuskan untuk mengambil kembali sang ibu dari panti jompo.
Namun, langkah tersebut justru memicu gelombang komentar baru dari netizen. “Bukan karena ikhlas, tapi terpaksa gara-gara dihujat,” tulis salah satu pengguna media sosial. “Kalau nggak viral, nggak bakal diambil lagi itu ibunya,” komentar lainnya.
Tak hanya soal keikhlasan, netizen juga menyoroti ekspresi anak perempuan yang ikut dalam video penjemputan sang ibu.
Dalam video tersebut, tampak sang anak perempuan tidak mengenakan jilbab, yang kemudian menjadi perdebatan tersendiri di kolom komentar. Sementara itu, pihak panti jompo mengaku tidak mempermasalahkan keputusan keluarga yang ingin mengambil kembali sang ibu.
Mereka hanya berharap keputusan tersebut benar-benar didasarkan pada niat baik, bukan semata tekanan publik.
Pengurus panti panti selalu terbuka, yang penting kesejahteraan lansia terjamin dan berharap ini jadi pelajaran, jangan sampai penelantaran orang tua terjadi lagi.
Kasus ini kembali membuka mata publik soal pentingnya tanggung jawab moral dan sosial terhadap orang tua.
Meskipun kini sang ibu sudah kembali bersama anak-anaknya, publik masih menanti apakah mereka benar-benar akan merawat sang ibu dengan baik atau hanya sebatas meredam kecaman