Haru di Stadion! Timnas U17 Nyanyikan Tanah Airku, Netizen Ramai Sindir Royalti
- instagram @timnasindonesia
Viva, Banyumas - Suasana penuh haru menyelimuti Stadion Utama Sumatera Utara, Selasa (12/8/2025) malam, saat Timnas Indonesia U-17 bermain imbang 2-2 melawan Timnas Tajikistan pada ajang Piala Kemerdekaan 2025. Seusai pertandingan, para pemain bersama ribuan suporter kompak menyanyikan lagu kebangsaan “Tanah Airku” dengan penuh semangat. Sorak sorai penonton berubah menjadi paduan suara patriotik yang menggema di seluruh stadion. Banyak penonton yang terlihat menitikkan air mata, terbawa suasana nasionalisme yang begitu kuat, apalagi momen ini terjadi di bulan kemerdekaan.
Namun, di balik nuansa haru tersebut, media sosial justru diramaikan dengan komentar-komentar kocak dan sindiran terkait polemik royalti lagu nasional yang belakangan menjadi perbincangan panas. Sejumlah warganet meninggalkan komentar seperti, “Pake QRIS yaa royaltinya”, “Awas tiba-tiba datang surat tagihan”, hingga “Apa-apa dipajakin, ini merdeka apa belum sih?”.
Ada pula yang menandai akun resmi Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) sambil bercanda, “Bang, ini ada lagu di stadion, tarik dongg.” Isu royalti mencuat setelah LMKN disebut dapat menarik biaya penggunaan lagu, termasuk lagu kebangsaan, saat diputar di ruang publik atau disiarkan secara komersial. Lagu “Tanah Airku” karya Ibu Sud menjadi salah satu sorotan karena masih memiliki hak cipta hingga puluhan tahun setelah penciptanya meninggal dunia.
Peraturan ini menuai pro dan kontra. Sebagian pihak menilai penarikan royalti untuk lagu nasional bertentangan dengan semangat kebangsaan, apalagi jika lagu tersebut dinyanyikan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Namun, pihak yang mendukung menegaskan bahwa royalti adalah bentuk penghargaan kepada pencipta dan ahli waris, sesuai Undang-Undang Hak Cipta yang berlaku. Terlepas dari kontroversi, aksi para pemain Timnas U-17 bersama pendukung membuktikan bahwa rasa cinta tanah air tidak bisa dibatasi.
Nyanyian “Tanah Airku” di tengah stadion menjadi simbol persatuan dan kebanggaan, mengingatkan bahwa sepak bola bukan sekadar olahraga, melainkan juga sarana memupuk nasionalisme.
Momen ini pun diabadikan oleh banyak penonton dan viral di berbagai platform media sosial. Meski dihiasi canda dan sindiran, esensi dari kebersamaan dan semangat kemerdekaan tetap menjadi sorotan utama.