Target Rp 490 Miliar, Cilacap Optimis Pendapatan Pajak 2025 Tercapai
- Pemkab Cilacap
Viva, Banyumas - Capaian pendapatan pajak di Kabupaten Cilacap pada tahun 2025 menunjukkan perkembangan menggembirakan. Hingga akhir triwulan kedua, realisasi penerimaan telah mencapai 43 persen dari target 490 miliar yang ditetapkan. Kondisi ini menjadi sinyal positif bagi Pemkab Cilacap untuk terus mendorong peningkatan pendapatan daerah.
Dengan capaian yang sudah hampir setengah jalan, Pemerintah Kabupaten Cilacap tetap optimis bahwa pendapatan pajak tercapai sesuai dengan proyeksi. Berbagai upaya intensifikasi dan perluasan basis pajak sedang dijalankan guna mendorong realisasi pendapatan lebih maksimal hingga akhir tahun.
Melihat tren positif ini, Pemkab Cilacap terus memperkuat strategi pengawasan dan pemungutan agar pendapatan pajak tercapai secara penuh. Meski target 490 miliar cukup besar, namun dengan kerja sama lintas OPD dan optimalisasi potensi, pemerintah daerah optimis dapat menutup sisa target sebelum tahun anggaran berakhir.
Dilansir dari Pemkab Cilacap,Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Cilacap, Arida Puji Astuti, menjelaskan bahwa hingga bulan Juni 2025, pendapatan dari sektor pajak daerah telah mengantongi sekitar Rp 210 miliar.
Pihaknya terus melakukan pemantauan harian untuk memastikan potensi pajak tergarap maksimal.
Ia menyebut sektor pajak sebagai indikator yang bisa diawasi secara real-time, berbeda dengan sumber lain seperti retribusi yang cenderung dilaporkan menjelang akhir tahun.
Sementara itu, untuk pendapatan dari retribusi daerah, Bapenda masih menunggu laporan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengampu. Laporan tersebut umumnya baru masuk antara bulan September hingga November. Meski demikian, Pemkab Cilacap tetap fokus memaksimalkan potensi yang sudah tampak di depan mata, terutama dari sektor pajak langsung.
Optimisme Pemkab Cilacap bukan tanpa alasan. Sejumlah upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah, salah satunya dengan mengidentifikasi potensi baru yang belum tergarap optimal.
Arida menyebut, potensi dari tiang telekomunikasi, retribusi baliho iklan, dan berbagai sumber lain saat ini sedang dikaji sebagai tambahan pendapatan. Langkah-langkah inovatif ini diharapkan mampu menutup celah penerimaan dan memperkuat posisi fiskal daerah.
Dengan semangat kolaboratif antarinstansi serta strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pajak yang matang, Kabupaten Cilacap percaya diri bahwa target Rp 490 miliar bisa dicapai. Realisasi yang terus meningkat setiap bulan menjadi sinyal positif bahwa kinerja pajak daerah berada di jalur yang tepat
Viva, Banyumas - Capaian pendapatan pajak di Kabupaten Cilacap pada tahun 2025 menunjukkan perkembangan menggembirakan. Hingga akhir triwulan kedua, realisasi penerimaan telah mencapai 43 persen dari target 490 miliar yang ditetapkan. Kondisi ini menjadi sinyal positif bagi Pemkab Cilacap untuk terus mendorong peningkatan pendapatan daerah.
Dengan capaian yang sudah hampir setengah jalan, Pemerintah Kabupaten Cilacap tetap optimis bahwa pendapatan pajak tercapai sesuai dengan proyeksi. Berbagai upaya intensifikasi dan perluasan basis pajak sedang dijalankan guna mendorong realisasi pendapatan lebih maksimal hingga akhir tahun.
Melihat tren positif ini, Pemkab Cilacap terus memperkuat strategi pengawasan dan pemungutan agar pendapatan pajak tercapai secara penuh. Meski target 490 miliar cukup besar, namun dengan kerja sama lintas OPD dan optimalisasi potensi, pemerintah daerah optimis dapat menutup sisa target sebelum tahun anggaran berakhir.
Dilansir dari Pemkab Cilacap,Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Cilacap, Arida Puji Astuti, menjelaskan bahwa hingga bulan Juni 2025, pendapatan dari sektor pajak daerah telah mengantongi sekitar Rp 210 miliar.
Pihaknya terus melakukan pemantauan harian untuk memastikan potensi pajak tergarap maksimal.
Ia menyebut sektor pajak sebagai indikator yang bisa diawasi secara real-time, berbeda dengan sumber lain seperti retribusi yang cenderung dilaporkan menjelang akhir tahun.
Sementara itu, untuk pendapatan dari retribusi daerah, Bapenda masih menunggu laporan dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengampu. Laporan tersebut umumnya baru masuk antara bulan September hingga November. Meski demikian, Pemkab Cilacap tetap fokus memaksimalkan potensi yang sudah tampak di depan mata, terutama dari sektor pajak langsung.
Optimisme Pemkab Cilacap bukan tanpa alasan. Sejumlah upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah, salah satunya dengan mengidentifikasi potensi baru yang belum tergarap optimal.
Arida menyebut, potensi dari tiang telekomunikasi, retribusi baliho iklan, dan berbagai sumber lain saat ini sedang dikaji sebagai tambahan pendapatan. Langkah-langkah inovatif ini diharapkan mampu menutup celah penerimaan dan memperkuat posisi fiskal daerah.
Dengan semangat kolaboratif antarinstansi serta strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pajak yang matang, Kabupaten Cilacap percaya diri bahwa target Rp 490 miliar bisa dicapai. Realisasi yang terus meningkat setiap bulan menjadi sinyal positif bahwa kinerja pajak daerah berada di jalur yang tepat