20 Persen Minyak Dunia Terancam! Parlemen Iran Siap Tutup Selat Hormuz
- pexel @versolaluce
Viva, Banyumas - Ketegangan geopolitik meningkat setelah Parlemen Iran menyatakan siap untuk tutup Selat Hormuz, jalur laut sempit yang sangat vital karena dilalui oleh sekitar 20 persen minyak dunia. Jika ancaman ini direalisasikan, pasokan energi global terancam terganggu secara besar-besaran, memicu kekhawatiran di kalangan negara-negara pengimpor minyak.
Langkah Parlemen Iran yang menyatakan kesiapan untuk tutup Selat Hormuz dinilai sebagai sinyal serius terhadap ketegangan kawasan Teluk. Dengan menguasai jalur strategis yang mengalirkan 20 persen minyak dunia, setiap keputusan Iran memiliki dampak luas.
Dunia kini berada dalam situasi yang terancam menghadapi lonjakan harga minyak dan ketidakstabilan pasokan energi. Keputusan untuk siap tutup Selat Hormuz oleh Parlemen Iran memperlihatkan potensi ancaman nyata bagi pasar global.
Jalur pelayaran yang memfasilitasi ekspor sekitar 20 persen minyak dunia ini kini terancam lumpuh, menciptakan kecemasan besar akan terjadinya krisis energi internasional dalam waktu dekat.
Mengutip dari Reuters, Menurut pernyataan dari Mayor Jenderal Esmaeli Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional di Parlemen Iran, langkah penutupan Selat Hormuz sudah dibahas secara serius. Ia menyebut bahwa parlemen telah mencapai konsensus dan kini tinggal menunggu keputusan final dari Dewan Keamanan Tertinggi Nasional Iran.
Selat Hormuz dikenal sebagai jalur pelayaran vital yang menghubungkan Teluk Oman dengan Teluk Persia. Setiap hari, kapal-kapal tanker raksasa yang membawa minyak dunia dari Iran, Arab Saudi, Kuwait, Irak, Qatar, dan Uni Emirat Arab, melewati wilayah sempit ini.
Maka, keputusan tutup Selat Hormuz berpotensi menghentikan pengiriman minyak senilai lebih dari US$1 miliar per hari. Langkah ini dinilai sebagai respons langsung Iran terhadap serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklirnya.