Inside Bunker Israel: Tempat Netanyahu Berlindung dan Pusat Komando Saat Krisis Saat Diserang Iran
- pexel @Brett Sayles
Viva, Banyumas - Inside Bunker Israel yang menjadi tempat berlindung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat tinggi lainnya saat konflik dengan Iran memanas, menunjukkan kesiapan Israel menghadapi krisis besar.
Bunker ini bukan sekadar ruang perlindungan, tetapi juga menjadi pusat komando yang menjaga jalannya pemerintahan di tengah ancaman rudal balistik yang menghantam wilayah seperti Tel Aviv.
Tempat Netanyahu berlindung ini dirancang dengan teknologi modern dan terletak strategis di Yerusalem, dekat dengan gedung-gedung pemerintahan utama.
Bunker Israel ini mampu menampung banyak pejabat selama masa krisis, sehingga memastikan koordinasi dan pengambilan keputusan dapat berlangsung tanpa gangguan, walau situasi di luar penuh ketegangan.
Sebagai pusat komando krisis, bunker Israel ini menjadi simbol ketangguhan dan kesiapan negara dalam menghadapi ancaman serius.
Di dalam bunker, Netanyahu dan para menteri dapat mengelola strategi nasional secara efektif, memastikan negara tetap stabil meski di bawah tekanan serangan rudal dari Iran.
Dilansir dari The War Zone - Bunker yang dikenal sebagai National Management Centre (NMC) ini terletak di jantung Kota Yerusalem, tidak jauh dari gedung Knesset (Parlemen Israel), kantor Perdana Menteri, dan beberapa institusi pemerintahan penting lainnya.
Meskipun berada di tengah kota, bunker ini didesain dengan teknologi mutakhir yang mampu melindungi para pejabat dari serangan rudal hingga ancaman senjata kimia dan nuklir.
Dari luar, bangunan ini tampak seperti museum modern, tanpa jendela dan hanya dikelilingi dinding beton tebal, sehingga sulit dikenali sebagai tempat persembunyian. Di dalam bunker, fasilitas yang disediakan sangat lengkap.
Terdapat ruang pertemuan besar untuk mendiskusikan strategi nasional, ruang kerja khusus bagi para menteri dan Perdana Menteri, bahkan kafe serta kamar tidur yang memadai untuk menunjang kegiatan pemerintahan selama krisis berlangsung.
Lift khusus membawa para pejabat ke dalam bunker yang mayoritas berada di bawah tanah.
Ruang bawah tanah ini mampu menampung ratusan orang dalam waktu lama, memastikan kelangsungan pemerintahan tetap berjalan meskipun dalam kondisi perang atau darurat.
Bunker Israel ini bukan hanya tempat berlindung biasa, tetapi juga simbol kesiapan negara dalam menghadapi berbagai ancaman besar.
Pembangunan bunker ini merupakan pelajaran berharga setelah pengalaman konflik sebelumnya, seperti Perang Lebanon 2006. Selain menjaga keselamatan para pejabat, bunker ini menjamin keberlangsungan pemerintahan agar tetap stabil di tengah ketidakpastian
Viva, Banyumas - Inside Bunker Israel yang menjadi tempat berlindung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat tinggi lainnya saat konflik dengan Iran memanas, menunjukkan kesiapan Israel menghadapi krisis besar.
Bunker ini bukan sekadar ruang perlindungan, tetapi juga menjadi pusat komando yang menjaga jalannya pemerintahan di tengah ancaman rudal balistik yang menghantam wilayah seperti Tel Aviv.
Tempat Netanyahu berlindung ini dirancang dengan teknologi modern dan terletak strategis di Yerusalem, dekat dengan gedung-gedung pemerintahan utama.
Bunker Israel ini mampu menampung banyak pejabat selama masa krisis, sehingga memastikan koordinasi dan pengambilan keputusan dapat berlangsung tanpa gangguan, walau situasi di luar penuh ketegangan.
Sebagai pusat komando krisis, bunker Israel ini menjadi simbol ketangguhan dan kesiapan negara dalam menghadapi ancaman serius.
Di dalam bunker, Netanyahu dan para menteri dapat mengelola strategi nasional secara efektif, memastikan negara tetap stabil meski di bawah tekanan serangan rudal dari Iran.
Dilansir dari The War Zone - Bunker yang dikenal sebagai National Management Centre (NMC) ini terletak di jantung Kota Yerusalem, tidak jauh dari gedung Knesset (Parlemen Israel), kantor Perdana Menteri, dan beberapa institusi pemerintahan penting lainnya.
Meskipun berada di tengah kota, bunker ini didesain dengan teknologi mutakhir yang mampu melindungi para pejabat dari serangan rudal hingga ancaman senjata kimia dan nuklir.
Dari luar, bangunan ini tampak seperti museum modern, tanpa jendela dan hanya dikelilingi dinding beton tebal, sehingga sulit dikenali sebagai tempat persembunyian. Di dalam bunker, fasilitas yang disediakan sangat lengkap.
Terdapat ruang pertemuan besar untuk mendiskusikan strategi nasional, ruang kerja khusus bagi para menteri dan Perdana Menteri, bahkan kafe serta kamar tidur yang memadai untuk menunjang kegiatan pemerintahan selama krisis berlangsung.
Lift khusus membawa para pejabat ke dalam bunker yang mayoritas berada di bawah tanah.
Ruang bawah tanah ini mampu menampung ratusan orang dalam waktu lama, memastikan kelangsungan pemerintahan tetap berjalan meskipun dalam kondisi perang atau darurat.
Bunker Israel ini bukan hanya tempat berlindung biasa, tetapi juga simbol kesiapan negara dalam menghadapi berbagai ancaman besar.
Pembangunan bunker ini merupakan pelajaran berharga setelah pengalaman konflik sebelumnya, seperti Perang Lebanon 2006. Selain menjaga keselamatan para pejabat, bunker ini menjamin keberlangsungan pemerintahan agar tetap stabil di tengah ketidakpastian