Fantastis! Harga Tanah di SCBD Tembus Rp 300 Juta per Meter
- pexel @pixabay
Viva, Banyumas - Harga tanah SCBD kembali mencetak rekor baru di pasar properti Jakarta. Kawasan prestisius Sudirman Central Business District ini semakin menjadi incaran para investor dan pelaku bisnis karena lokasinya yang strategis dan fasilitas lengkap.
Nilai harga tanah SCBD kini semakin melonjak dan bahkan tembus angka Rp 300 juta per meter persegi, menurut data terbaru dari Leads Property. Kenaikan ini menunjukkan betapa terbatasnya lahan yang tersedia di pusat bisnis Jakarta serta tingginya permintaan akan properti di area tersebut.
Dengan tren yang terus meningkat, harga tanah SCBD tembus Rp 300 juta per meter persegi ini menjadikan SCBD sebagai kawasan dengan lahan paling mahal di ibu kota. Hal ini menjadi bukti betapa prestisius dan diminatinya lokasi ini di tengah persaingan pasar properti.
Kenaikan signifikan ini dipicu oleh terbatasnya lahan yang tersedia dan meningkatnya permintaan, khususnya dari kalangan investor dan pelaku bisnis yang ingin menancapkan eksistensinya di pusat kota.
Lokasi strategis SCBD yang berada di jantung kawasan bisnis Jakarta menjadikannya sangat diminati untuk perkantoran premium, hunian mewah, maupun proyek properti komersial lainnya.
Dilansir dari laman Instagram @rumahvintage, Tak hanya SCBD, beberapa kawasan elit lainnya juga menunjukkan tren harga tanah yang tinggi. Wilayah Sudirman mencatat angka Rp 180–200 juta/m², disusul Menteng di kisaran Rp 70–100 juta/m² dan Pondok Indah sebesar Rp 40–60 juta/m².
Namun begitu, SCBD tetap memimpin jauh dengan lonjakan harga yang membuat banyak pengamat properti tercengang. Menurut analis properti, SCBD memiliki daya tarik tersendiri.
Selain aksesibilitasnya yang mudah melalui MRT dan jalan utama, kawasan ini juga menjadi pusat dari berbagai kantor BUMN, perusahaan multinasional, pusat perbelanjaan kelas atas, hingga area hiburan elit.
Hal ini membuat permintaan terhadap lahan di SCBD terus naik, meski harganya terbilang fantastis. Dalam jangka panjang, tren harga tanah di SCBD diprediksi tetap akan naik, terutama dengan adanya pengembangan infrastruktur transportasi dan integrasi kawasan.
Para investor yang ingin menanamkan modal di sektor properti dinilai perlu mempertimbangkan prospek jangka panjang kawasan ini, meskipun harga tanah SCBD kini sudah menyentuh Rp 300 juta/m²
Viva, Banyumas - Harga tanah SCBD kembali mencetak rekor baru di pasar properti Jakarta. Kawasan prestisius Sudirman Central Business District ini semakin menjadi incaran para investor dan pelaku bisnis karena lokasinya yang strategis dan fasilitas lengkap.
Nilai harga tanah SCBD kini semakin melonjak dan bahkan tembus angka Rp 300 juta per meter persegi, menurut data terbaru dari Leads Property. Kenaikan ini menunjukkan betapa terbatasnya lahan yang tersedia di pusat bisnis Jakarta serta tingginya permintaan akan properti di area tersebut.
Dengan tren yang terus meningkat, harga tanah SCBD tembus Rp 300 juta per meter persegi ini menjadikan SCBD sebagai kawasan dengan lahan paling mahal di ibu kota. Hal ini menjadi bukti betapa prestisius dan diminatinya lokasi ini di tengah persaingan pasar properti.
Kenaikan signifikan ini dipicu oleh terbatasnya lahan yang tersedia dan meningkatnya permintaan, khususnya dari kalangan investor dan pelaku bisnis yang ingin menancapkan eksistensinya di pusat kota.
Lokasi strategis SCBD yang berada di jantung kawasan bisnis Jakarta menjadikannya sangat diminati untuk perkantoran premium, hunian mewah, maupun proyek properti komersial lainnya.
Dilansir dari laman Instagram @rumahvintage, Tak hanya SCBD, beberapa kawasan elit lainnya juga menunjukkan tren harga tanah yang tinggi. Wilayah Sudirman mencatat angka Rp 180–200 juta/m², disusul Menteng di kisaran Rp 70–100 juta/m² dan Pondok Indah sebesar Rp 40–60 juta/m².
Namun begitu, SCBD tetap memimpin jauh dengan lonjakan harga yang membuat banyak pengamat properti tercengang. Menurut analis properti, SCBD memiliki daya tarik tersendiri.
Selain aksesibilitasnya yang mudah melalui MRT dan jalan utama, kawasan ini juga menjadi pusat dari berbagai kantor BUMN, perusahaan multinasional, pusat perbelanjaan kelas atas, hingga area hiburan elit.
Hal ini membuat permintaan terhadap lahan di SCBD terus naik, meski harganya terbilang fantastis. Dalam jangka panjang, tren harga tanah di SCBD diprediksi tetap akan naik, terutama dengan adanya pengembangan infrastruktur transportasi dan integrasi kawasan.
Para investor yang ingin menanamkan modal di sektor properti dinilai perlu mempertimbangkan prospek jangka panjang kawasan ini, meskipun harga tanah SCBD kini sudah menyentuh Rp 300 juta/m²