TPAKD Didorong Maksimal, Pemalang Siap Buka Akses UMKM ke Pasar dan Bank
- Pemkab Pemalang
Viva, Banyumas - TPAKD menjadi instrumen penting yang terus didorong oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk dorong maksimal inklusi keuangan di daerah. Dalam pernyataannya usai menghadiri Rakor dan Pleno TPAKD di Semarang, Bupati Anom Widiyantoro menekankan pentingnya peran tim ini untuk buka akses layanan keuangan bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM yang membutuhkan dukungan menuju perluasan pasar dan kemitraan dengan bank.
Bupati Pemalang juga menyampaikan bahwa program TPAKD akan dikolaborasikan dengan dinas terkait agar pelaksanaannya dapat dorong maksimal potensi lokal. Dengan pemetaan yang tepat, diharapkan setiap UMKM memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang melalui akses pembiayaan dari bank, serta mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Ini menjadi bagian dari strategi buka akses keuangan yang menyeluruh.
Langkah konkret ini menunjukkan keseriusan Pemalang dalam mengoptimalkan fungsi TPAKD sebagai jembatan antara pelaku UMKM, bank, dan pasar potensial.
Program ini diharapkan mampu buka akses seluas mungkin dan dorong maksimal keterlibatan pelaku usaha kecil dalam rantai ekonomi lokal maupun nasional. Dengan demikian, TPAKD menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi inklusif di daerah.
Menurut Anom, keberadaan TPAKD sangat penting dalam membuka peluang bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM, untuk mendapatkan akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan formal, serta memperluas jangkauan pemasaran produk lokal.
Ia juga menyampaikan bahwa pelaksanaan program TPAKD di Pemalang akan dikoordinasikan dengan Kabag Perekonomian dan Asisten Ekonomi Setda, agar kebutuhan dan tantangan yang dihadapi bisa teridentifikasi secara lebih spesifik.
“Program ini sangat penting agar pelaku UMKM tidak hanya bisa bertahan, tapi juga berkembang. TPAKD dapat menjadi penghubung antara pelaku usaha dengan lembaga keuangan dan akses pasar,” jelas Bupati Pemalang dikutip dari laman Pemkab Pemalang pada 22 Juni 2025.
Dalam kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen turut mendorong pemanfaatan TPAKD secara maksimal oleh seluruh kepala daerah. Ia menekankan pentingnya memberikan peluang usaha yang inklusif, terutama bagi perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jateng, Agus Prasetyo, menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor keuangan sangat penting untuk mendorong inklusi keuangan di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Ia berharap hasil dari rakor ini mampu meningkatkan peran aktif kabupaten/kota dalam mengembangkan program TPAKD secara berkelanjutan.
Bupati Pemalang optimis bahwa dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga keuangan, program TPAKD dapat menjadi pengungkit ekonomi lokal yang kuat.
Dengan begitu, masyarakat tidak hanya memiliki akses terhadap produk keuangan, tetapi juga mendapatkan pendampingan untuk bisa naik kelas dalam usaha mereka
Viva, Banyumas - TPAKD menjadi instrumen penting yang terus didorong oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk dorong maksimal inklusi keuangan di daerah. Dalam pernyataannya usai menghadiri Rakor dan Pleno TPAKD di Semarang, Bupati Anom Widiyantoro menekankan pentingnya peran tim ini untuk buka akses layanan keuangan bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM yang membutuhkan dukungan menuju perluasan pasar dan kemitraan dengan bank.
Bupati Pemalang juga menyampaikan bahwa program TPAKD akan dikolaborasikan dengan dinas terkait agar pelaksanaannya dapat dorong maksimal potensi lokal. Dengan pemetaan yang tepat, diharapkan setiap UMKM memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang melalui akses pembiayaan dari bank, serta mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Ini menjadi bagian dari strategi buka akses keuangan yang menyeluruh.
Langkah konkret ini menunjukkan keseriusan Pemalang dalam mengoptimalkan fungsi TPAKD sebagai jembatan antara pelaku UMKM, bank, dan pasar potensial.
Program ini diharapkan mampu buka akses seluas mungkin dan dorong maksimal keterlibatan pelaku usaha kecil dalam rantai ekonomi lokal maupun nasional. Dengan demikian, TPAKD menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi inklusif di daerah.
Menurut Anom, keberadaan TPAKD sangat penting dalam membuka peluang bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM, untuk mendapatkan akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan formal, serta memperluas jangkauan pemasaran produk lokal.
Ia juga menyampaikan bahwa pelaksanaan program TPAKD di Pemalang akan dikoordinasikan dengan Kabag Perekonomian dan Asisten Ekonomi Setda, agar kebutuhan dan tantangan yang dihadapi bisa teridentifikasi secara lebih spesifik.
“Program ini sangat penting agar pelaku UMKM tidak hanya bisa bertahan, tapi juga berkembang. TPAKD dapat menjadi penghubung antara pelaku usaha dengan lembaga keuangan dan akses pasar,” jelas Bupati Pemalang dikutip dari laman Pemkab Pemalang pada 22 Juni 2025.
Dalam kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen turut mendorong pemanfaatan TPAKD secara maksimal oleh seluruh kepala daerah. Ia menekankan pentingnya memberikan peluang usaha yang inklusif, terutama bagi perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jateng, Agus Prasetyo, menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor keuangan sangat penting untuk mendorong inklusi keuangan di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Ia berharap hasil dari rakor ini mampu meningkatkan peran aktif kabupaten/kota dalam mengembangkan program TPAKD secara berkelanjutan.
Bupati Pemalang optimis bahwa dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga keuangan, program TPAKD dapat menjadi pengungkit ekonomi lokal yang kuat.
Dengan begitu, masyarakat tidak hanya memiliki akses terhadap produk keuangan, tetapi juga mendapatkan pendampingan untuk bisa naik kelas dalam usaha mereka