16 Desa di Sukoharjo Kebanjiran Dana Desa Rp800 Jutaan, Siapa Paling Besar?
- pexel @ Robert Lens
Viva, Banyumas - Sebanyak 16 desa di wilayah Sukoharjo tercatat kebanjiran dana desa pada tahun anggaran 2025. Masing-masing desa mendapatkan alokasi dana yang fantastis, yakni mendekati angka Rp800 juta, bahkan beberapa hampir menyentuh Rp900 juta.
Ini merupakan bagian dari distribusi dana desa nasional yang digelontorkan oleh pemerintah pusat untuk mendorong pembangunan di wilayah perdesaan. Pemerintah mencatat bahwa Kabupaten Sukoharjo secara keseluruhan menerima total dana desa mencapai Rp162,7 miliar, yang kemudian dibagi kepada 150 desa.
Di antara ratusan penerima tersebut, ada 16 desa yang paling menonjol karena kebanjiran dana desa hingga lebih dari Rp800 juta per desa. Nilai ini dinilai cukup besar dan diharapkan dapat mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur serta program pemberdayaan masyarakat.
Ke-16 desa penerima dana tertinggi di Sukoharjo ini meliputi nama-nama seperti Desa Tanjung, Juron, Lengking, dan Tanjungrejo yang memperoleh kebanjiran dana desa mulai dari Rp800 juta hingga hampir Rp900 juta.
Besarnya alokasi tersebut membuka peluang percepatan pembangunan desa, namun juga memunculkan kebutuhan pengawasan yang ketat agar penggunaannya tepat sasaran dan tidak diselewengkan.
Dari data resmi yang dirilis melalui situs Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (djpk.kemenkeu.go.id), sejumlah desa di Sukoharjo mendapatkan alokasi dana desa paling tinggi.
Di antaranya,
Desa Tanjung mencatat nilai tertinggi sebesar Rp898.799.000, disusul Desa Tanjungrejo dengan Rp896.088.000, dan Desa Juron sebesar Rp889.155.000. Berikut adalah daftar lengkap 16 desa yang menerima dana desa tertinggi di Sukoharjo: Desa Tanjung – Rp898.799.000 Desa Tanjungrejo – Rp896.088.000 Desa Juron – Rp889.155.000 Desa Jangglengan – Rp864.960.000 Desa Puhgogor – Rp870.309.000 Desa Jagan – Rp846.162.000.
Desa Lengking – Rp844.785.000 Desa Cabeyan – Rp850.968.000 Desa Mojorejo – Rp834.534.000 Desa Bentakan – Rp835.065.000 Desa Paluhombo – Rp834.783.000 Desa Bendosari – Rp832.095.000 Desa Tegalmade – Rp827.151.000 Desa Daleman – Rp829.119.000 Desa Baran – Rp811.407.000 Desa Puron – Rp810.516.000.
Kucuran dana ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur desa, peningkatan layanan publik, hingga pengembangan ekonomi lokal. Pemerintah pusat menekankan pentingnya transparansi dan pelaporan penggunaan dana secara akurat dan tepat waktu.
Warga diharapkan ikut mengawasi penggunaan dana tersebut agar benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat luas, serta menghindari penyalahgunaan dana yang kerap kali terjadi dalam pengelolaan anggaran desa
Viva, Banyumas - Sebanyak 16 desa di wilayah Sukoharjo tercatat kebanjiran dana desa pada tahun anggaran 2025. Masing-masing desa mendapatkan alokasi dana yang fantastis, yakni mendekati angka Rp800 juta, bahkan beberapa hampir menyentuh Rp900 juta.
Ini merupakan bagian dari distribusi dana desa nasional yang digelontorkan oleh pemerintah pusat untuk mendorong pembangunan di wilayah perdesaan. Pemerintah mencatat bahwa Kabupaten Sukoharjo secara keseluruhan menerima total dana desa mencapai Rp162,7 miliar, yang kemudian dibagi kepada 150 desa.
Di antara ratusan penerima tersebut, ada 16 desa yang paling menonjol karena kebanjiran dana desa hingga lebih dari Rp800 juta per desa. Nilai ini dinilai cukup besar dan diharapkan dapat mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur serta program pemberdayaan masyarakat.
Ke-16 desa penerima dana tertinggi di Sukoharjo ini meliputi nama-nama seperti Desa Tanjung, Juron, Lengking, dan Tanjungrejo yang memperoleh kebanjiran dana desa mulai dari Rp800 juta hingga hampir Rp900 juta.
Besarnya alokasi tersebut membuka peluang percepatan pembangunan desa, namun juga memunculkan kebutuhan pengawasan yang ketat agar penggunaannya tepat sasaran dan tidak diselewengkan.
Dari data resmi yang dirilis melalui situs Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (djpk.kemenkeu.go.id), sejumlah desa di Sukoharjo mendapatkan alokasi dana desa paling tinggi.
Di antaranya,
Desa Tanjung mencatat nilai tertinggi sebesar Rp898.799.000, disusul Desa Tanjungrejo dengan Rp896.088.000, dan Desa Juron sebesar Rp889.155.000. Berikut adalah daftar lengkap 16 desa yang menerima dana desa tertinggi di Sukoharjo: Desa Tanjung – Rp898.799.000 Desa Tanjungrejo – Rp896.088.000 Desa Juron – Rp889.155.000 Desa Jangglengan – Rp864.960.000 Desa Puhgogor – Rp870.309.000 Desa Jagan – Rp846.162.000.
Desa Lengking – Rp844.785.000 Desa Cabeyan – Rp850.968.000 Desa Mojorejo – Rp834.534.000 Desa Bentakan – Rp835.065.000 Desa Paluhombo – Rp834.783.000 Desa Bendosari – Rp832.095.000 Desa Tegalmade – Rp827.151.000 Desa Daleman – Rp829.119.000 Desa Baran – Rp811.407.000 Desa Puron – Rp810.516.000.
Kucuran dana ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur desa, peningkatan layanan publik, hingga pengembangan ekonomi lokal. Pemerintah pusat menekankan pentingnya transparansi dan pelaporan penggunaan dana secara akurat dan tepat waktu.
Warga diharapkan ikut mengawasi penggunaan dana tersebut agar benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat luas, serta menghindari penyalahgunaan dana yang kerap kali terjadi dalam pengelolaan anggaran desa