Efek Migrasi DTSEN: Ribuan Warga Banyumas dan Cilacap Kaget Kartu BPJS Nonaktif!

Ilustrasi Warga cek status BPJS Kesehatan usai dinonaktifkan
Sumber :
  • pexel @Stephen Andrews

Viva, Banyumas - Efek migrasi sistem dari DTKS ke DTSEN membuat ribuan warga di wilayah Banyumas Cilacap merasa kaget. Banyak dari mereka baru menyadari bahwa kartu BPJS nonaktif ketika hendak berobat ke puskesmas atau rumah sakit. Migrasi data ini merupakan bagian dari pelaksanaan Surat Keputusan Menteri Sosial Nomor 80 Tahun 2025, yang berdampak langsung pada status kepesertaan JKN di sejumlah daerah, termasuk Banyumas dan Cilacap.

Sebagai akibat dari efek migrasi menuju sistem DTSEN, sebanyak 132.541 peserta JKN dinonaktifkan secara serentak. Ribuan warga dari Banyumas Cilacap, termasuk yang tergolong penerima bantuan iuran (PBI), menjadi korban ketidaktahuan karena tidak diberi notifikasi sebelumnya.

Banyak dari mereka kaget dan panik setelah mendapati kartu BPJS nonaktif, terutama saat berada dalam kondisi mendesak membutuhkan layanan kesehatan. Pihak terkait menjelaskan bahwa ini adalah efek migrasi ke sistem DTSEN yang memang bertujuan menyempurnakan basis data penerima bantuan.

Namun, bagi ribuan warga di Banyumas Cilacap, kabar ini sungguh mengejutkan. Meskipun begitu, peserta yang kaget karena kartu BPJS nonaktif tetap dapat melakukan reaktivasi melalui Dinas Sosial setempat, sehingga layanan kesehatan masih bisa diakses sambil menyesuaikan status data terbaru.

Menurut data dari BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto, dari total tersebut, Kabupaten Banyumas menyumbang 53.350 peserta, Cilacap sebanyak 47.047, dan Purbalingga 32.144 orang.

Mereka berasal dari kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang sebelumnya terdaftar dalam sistem DTKS. Banyak warga baru menyadari statusnya nonaktif saat hendak berobat di fasilitas kesehatan.

Pihak BPJS Kesehatan menyampaikan bahwa peserta yang terkena dampak masih bisa mendapatkan pelayanan kesehatan asalkan melakukan reaktivasi kepesertaan melalui Dinas Sosial setempat.