Terkubur di Kebun, Kini Jadi Ikon Sejarah: Prasasti Sojomerto dan Garis Darah Kerajaan Mataram
- Pemkab Batang
Disebut pula nama ayahnya, Santanu, ibunya Bradawati, dan istrinya bernama Sampula. Keberadaan Prasasti Sojomerto menjadi bukti penting tentang garis keturunan Wangsa Syailendra yang juga terkait dengan pembangunan situs-situs besar seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Dieng.
Hal ini menjadikan prasasti tersebut bukan hanya sekadar batu bersejarah, tetapi juga sebagai penguat identitas sejarah lokal yang berkaitan langsung dengan peradaban besar Jawa.
Prasasti ini terbuat dari batu andesit, berukuran panjang 45 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 80 cm. Kini, batu bersejarah itu dilestarikan sebagai cagar budaya yang berada di halaman rumah warga, dan kerap dikunjungi pelajar serta peneliti.
Pemerintah desa pun membangun replika prasasti di dekat balai desa agar masyarakat lebih mengenal warisan sejarah tersebut. Keberadaan Prasasti Sojomerto kini telah menjadi ikon kebanggaan warga desa.
Selain menjadi destinasi edukatif, peninggalan ini memperkuat narasi sejarah Batang sebagai bagian dari tapak kebudayaan kerajaan besar di Nusantara. Awal Setiarso menegaskan, prasasti ini menyimpan nilai penting yang terus dijaga bersama masyarakat.