Pemkab Kebumen Ogah Asal Isi Kios Kapal Mendoan, Fokus pada Konsep Tepat
- Pemkab Kebumen
Viva, Banyumas - Pemkab Kebumen berencana membuka kembali pendaftaran kios di Kapal Mendoan, khususnya di bagian atas sisi utara. Namun, Pemkab Kebumen ogah membuka kios tersebut tanpa perencanaan matang agar pemanfaatannya maksimal. Mereka ingin memastikan kios itu tidak asal isi agar pasar di kawasan Alun-alun Pancasila tetap hidup dan ramai.
Pemkab Kebumen ogah sembarangan dalam mengelola kios Kapal Mendoan. Mereka ingin mencegah pengisian kios secara asal-asalan yang bisa membuat kios sepi dan tidak berfungsi dengan baik. Dengan begitu, Pemkab Kebumen berharap kios-kios itu dapat mendukung geliat ekonomi serta menarik minat pengunjung lebih banyak.
Pemkab Kebumen menegaskan bahwa pengisian kios Kapal Mendoan harus sesuai konsep dan terencana, bukan asal isi saja. Hal ini penting agar kios yang disediakan benar-benar bisa menjadi daya tarik dan membantu perekonomian masyarakat sekitar.
Pemkab Kebumen ogah kios tersebut justru menjadi beban karena salah pengelolaan. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Haryono Wahyudi, menjelaskan bahwa saat ini ada 36 kios kosong yang akan dibuka kembali pendaftarannya usai Kebumen Fest pada awal Juli 2025.
Namun, sebelum dibuka, pihaknya masih melakukan kajian menyeluruh mengenai konsep pengisian kios tersebut, termasuk menentukan jenis produk UMKM yang akan diizinkan untuk berjualan.
Haryono mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan apakah kios tersebut khusus untuk usaha kuliner, misalnya kopi, atau juga diperbolehkan menjual produk UMKM lain.
“Kami ingin memastikan kios ini tidak diisi oleh pedagang kaki lima (PKL) sembarangan agar tidak terjadi kekosongan dan sepi,” ujar Haryono dikutip dari laman Pemkab Kebumen.
Menurutnya, pengelolaan kios yang baik akan mendukung tumbuhnya ekonomi lokal dan memperkuat posisi Kapal Mendoan sebagai destinasi ekonomi di Kebumen.
Lebih lanjut, Haryono menyatakan bahwa Pemkab sangat terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak agar perencanaan pengelolaan kios Kapal Mendoan bisa tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Rencana ini juga bertujuan memberikan keadilan dan kenyamanan bagi pelaku UMKM serta PKL yang ingin berpartisipasi di kawasan tersebut.
Sementara itu, terkait dengan syarat dan ketentuan pendaftaran kios, Haryono menyebut akan diumumkan setelah kajian selesai.
“Kami harap masyarakat dan pelaku UMKM bersabar, karena kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik agar semua merasa nyaman dan adil,” jelasnya.
Pembukaan kios ini diharapkan dapat menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di sekitar Alun-alun Pancasila dan mendukung pertumbuhan UMKM lokal.
Dengan konsep yang tepat, Kapal Mendoan diharapkan bukan hanya sebagai tempat berjualan, tetapi juga sebagai pusat aktivitas sosial dan ekonomi yang menarik banyak pengunjung
Viva, Banyumas - Pemkab Kebumen berencana membuka kembali pendaftaran kios di Kapal Mendoan, khususnya di bagian atas sisi utara. Namun, Pemkab Kebumen ogah membuka kios tersebut tanpa perencanaan matang agar pemanfaatannya maksimal. Mereka ingin memastikan kios itu tidak asal isi agar pasar di kawasan Alun-alun Pancasila tetap hidup dan ramai.
Pemkab Kebumen ogah sembarangan dalam mengelola kios Kapal Mendoan. Mereka ingin mencegah pengisian kios secara asal-asalan yang bisa membuat kios sepi dan tidak berfungsi dengan baik. Dengan begitu, Pemkab Kebumen berharap kios-kios itu dapat mendukung geliat ekonomi serta menarik minat pengunjung lebih banyak.
Pemkab Kebumen menegaskan bahwa pengisian kios Kapal Mendoan harus sesuai konsep dan terencana, bukan asal isi saja. Hal ini penting agar kios yang disediakan benar-benar bisa menjadi daya tarik dan membantu perekonomian masyarakat sekitar.
Pemkab Kebumen ogah kios tersebut justru menjadi beban karena salah pengelolaan. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Haryono Wahyudi, menjelaskan bahwa saat ini ada 36 kios kosong yang akan dibuka kembali pendaftarannya usai Kebumen Fest pada awal Juli 2025.
Namun, sebelum dibuka, pihaknya masih melakukan kajian menyeluruh mengenai konsep pengisian kios tersebut, termasuk menentukan jenis produk UMKM yang akan diizinkan untuk berjualan.
Haryono mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan apakah kios tersebut khusus untuk usaha kuliner, misalnya kopi, atau juga diperbolehkan menjual produk UMKM lain.
“Kami ingin memastikan kios ini tidak diisi oleh pedagang kaki lima (PKL) sembarangan agar tidak terjadi kekosongan dan sepi,” ujar Haryono dikutip dari laman Pemkab Kebumen.
Menurutnya, pengelolaan kios yang baik akan mendukung tumbuhnya ekonomi lokal dan memperkuat posisi Kapal Mendoan sebagai destinasi ekonomi di Kebumen.
Lebih lanjut, Haryono menyatakan bahwa Pemkab sangat terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak agar perencanaan pengelolaan kios Kapal Mendoan bisa tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Rencana ini juga bertujuan memberikan keadilan dan kenyamanan bagi pelaku UMKM serta PKL yang ingin berpartisipasi di kawasan tersebut.
Sementara itu, terkait dengan syarat dan ketentuan pendaftaran kios, Haryono menyebut akan diumumkan setelah kajian selesai.
“Kami harap masyarakat dan pelaku UMKM bersabar, karena kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik agar semua merasa nyaman dan adil,” jelasnya.
Pembukaan kios ini diharapkan dapat menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di sekitar Alun-alun Pancasila dan mendukung pertumbuhan UMKM lokal.
Dengan konsep yang tepat, Kapal Mendoan diharapkan bukan hanya sebagai tempat berjualan, tetapi juga sebagai pusat aktivitas sosial dan ekonomi yang menarik banyak pengunjung