Ketiga Kalinya ASN DP4 Blora Kurban, Ini Alasan Bungkus Daging Pakai Daun Jati
- Pemkab Blora
Viva, Banyumas - Ketiga kalinya ASN DP4 Blora melaksanakan kurban dengan semangat gotong royong yang tinggi. Pada Iduladha 1446 Hijriah 2025, mereka membeli seekor sapi seharga Rp20 juta secara iuran bersama. Proses kurban ini menunjukkan komitmen ASN DP4 Blora dalam berbagi dengan sesama.
Setelah disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) Blora, daging kurban tersebut dibungkus secara unik menggunakan daun jati. ASN DP4 Blora memilih metode ini karena ramah lingkungan dan memanfaatkan potensi alam sekitar, sekaligus mengurangi penggunaan plastik.
Daging yang dibungkus daun jati dari kurban ketiga kalinya ini dibagikan kepada warga sekitar dan para ASN DP4 Blora sendiri. Tradisi ini tidak hanya sebagai ibadah, tapi juga bentuk kepedulian sosial serta upaya menjaga lingkungan di Kabupaten Blora.
Uniknya, daging kurban ini tidak dibungkus dengan plastik, melainkan menggunakan daun jati yang mudah diperoleh di sekitar Blora.
Dilansir dari laman Pemkab Blora, Menurut Suwito, koordinator penyembelihan hewan kurban DP4, pemilihan daun jati sebagai pembungkus bukan hanya karena ketersediaannya yang melimpah, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap imbauan pemerintah untuk mengurangi sampah plastik dan menjaga lingkungan.
Kepala DP4 Blora, Ngaliman, memberikan apresiasi tinggi atas langkah cerdas ini. Ia menilai penggunaan daun jati sebagai alternatif pembungkus daging kurban merupakan inovasi yang patut ditiru.
Daun jati mudah didaur ulang dan bisa menjadi kompos yang ramah lingkungan, sehingga tidak mencemari lingkungan seperti kantong plastik.
Tradisi kurban ini bermula dari inisiatif para petugas di level bawah yang sepakat melakukan iuran bersama tanpa instruksi pimpinan.
Mereka berkomitmen untuk melaksanakan kurban sebagai bentuk syukur dan kepedulian sosial.
Beberapa ASN dan purna tugas yang aktif dalam kegiatan ini antara lain Poniran, M. Pujianto, Suwito, Nyamat, Widya Ciptanti, Sutiyono, serta Kepala DP4 Ngaliman yang juga turut berkontribusi secara pribadi.
Menurut Poniman, salah satu pegawai ASN DP4, semangat berkurban ini didasari oleh rasa syukur atas nikmat yang dirasakan dan keinginan membantu masyarakat yang membutuhkan.
Momentum Iduladha dijadikan sebagai wujud ibadah sosial yang mempererat tali persaudaraan dan memberi manfaat bagi sesama.
Langkah ASN DP4 Blora ini bukan hanya soal penyembelihan hewan kurban, tapi juga menjadi contoh nyata implementasi kepedulian lingkungan dan sosial di tengah masyarakat
Viva, Banyumas - Ketiga kalinya ASN DP4 Blora melaksanakan kurban dengan semangat gotong royong yang tinggi. Pada Iduladha 1446 Hijriah 2025, mereka membeli seekor sapi seharga Rp20 juta secara iuran bersama. Proses kurban ini menunjukkan komitmen ASN DP4 Blora dalam berbagi dengan sesama.
Setelah disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) Blora, daging kurban tersebut dibungkus secara unik menggunakan daun jati. ASN DP4 Blora memilih metode ini karena ramah lingkungan dan memanfaatkan potensi alam sekitar, sekaligus mengurangi penggunaan plastik.
Daging yang dibungkus daun jati dari kurban ketiga kalinya ini dibagikan kepada warga sekitar dan para ASN DP4 Blora sendiri. Tradisi ini tidak hanya sebagai ibadah, tapi juga bentuk kepedulian sosial serta upaya menjaga lingkungan di Kabupaten Blora.
Uniknya, daging kurban ini tidak dibungkus dengan plastik, melainkan menggunakan daun jati yang mudah diperoleh di sekitar Blora.
Dilansir dari laman Pemkab Blora, Menurut Suwito, koordinator penyembelihan hewan kurban DP4, pemilihan daun jati sebagai pembungkus bukan hanya karena ketersediaannya yang melimpah, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap imbauan pemerintah untuk mengurangi sampah plastik dan menjaga lingkungan.
Kepala DP4 Blora, Ngaliman, memberikan apresiasi tinggi atas langkah cerdas ini. Ia menilai penggunaan daun jati sebagai alternatif pembungkus daging kurban merupakan inovasi yang patut ditiru.
Daun jati mudah didaur ulang dan bisa menjadi kompos yang ramah lingkungan, sehingga tidak mencemari lingkungan seperti kantong plastik.
Tradisi kurban ini bermula dari inisiatif para petugas di level bawah yang sepakat melakukan iuran bersama tanpa instruksi pimpinan.
Mereka berkomitmen untuk melaksanakan kurban sebagai bentuk syukur dan kepedulian sosial.
Beberapa ASN dan purna tugas yang aktif dalam kegiatan ini antara lain Poniran, M. Pujianto, Suwito, Nyamat, Widya Ciptanti, Sutiyono, serta Kepala DP4 Ngaliman yang juga turut berkontribusi secara pribadi.
Menurut Poniman, salah satu pegawai ASN DP4, semangat berkurban ini didasari oleh rasa syukur atas nikmat yang dirasakan dan keinginan membantu masyarakat yang membutuhkan.
Momentum Iduladha dijadikan sebagai wujud ibadah sosial yang mempererat tali persaudaraan dan memberi manfaat bagi sesama.
Langkah ASN DP4 Blora ini bukan hanya soal penyembelihan hewan kurban, tapi juga menjadi contoh nyata implementasi kepedulian lingkungan dan sosial di tengah masyarakat