Rp1,2 Miliar Digelontorkan! Begini Cara 150 Pelajar Temanggung Dapat Beasiswa Hingga Lulus SMA

Baznas Temanggung bantu 150 pelajar kurang mampu lanjut SMA
Sumber :
  • Pemprov Jateng

Viva, Banyumas - Sebanyak Rp1,2 miliar digelontorkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Temanggung untuk mendanai program Beasiswa Tuntas SLTA tahun 2025. Bantuan pendidikan ini menyasar 150 pelajar Temanggung yang berasal dari keluarga kurang mampu sebagai bagian dari komitmen meningkatkan akses pendidikan. Dengan cara seleksi ketat melalui rekomendasi SMP dan dukungan desa, mereka yang terpilih berkesempatan dapat beasiswa hingga akhirnya bisa lulus SMA atau SMK tanpa terbebani biaya sekolah.

Anggaran Rp1,2 miliar yang digelontorkan ini menjadi bagian dari program unggulan Baznas Temanggung bertajuk Bintang Baznas. Sasaran utamanya adalah 150 pelajar Temanggung yang memiliki semangat belajar tinggi, namun terkendala secara ekonomi. Dengan cara penyaluran langsung ke sekolah, Baznas memastikan penggunaan dana tepat sasaran, sehingga siswa yang dapat beasiswa benar-benar terbantu hingga mereka bisa lulus SMA tanpa hambatan finansial.

Melalui program ini, Rp1,2 miliar resmi digelontorkan demi mewujudkan mimpi 150 pelajar Temanggung menuntaskan pendidikan. Salah satu cara yang ditempuh adalah menyalurkan dana sebesar Rp300 ribu per bulan per anak, langsung ke sekolah. Diharapkan, mereka yang dapat beasiswa ini bisa fokus belajar dan termotivasi untuk lulus SMA, sehingga ke depan mampu berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Wakil Ketua Baznas Temanggung, Taufik Muqorobin, menyampaikan pada Rabu (4/6/2025) bahwa program ini merupakan bagian dari upaya Baznas untuk mendorong lahirnya generasi emas yang cerdas dan berdaya saing.

“Bagaimana mereka bisa sekolah di SMA, terbantukan di SMA, sehingga mereka nanti bisa lulus sampai SMA,” ujarnya dilansir dari laman Pemprov Jateng.

Setiap penerima beasiswa akan mendapatkan bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan. Namun, dana tersebut tidak disalurkan langsung ke tangan siswa, melainkan diberikan kepada pihak sekolah masing-masing.

Hal ini dilakukan agar bantuan benar-benar digunakan sesuai tujuan, yakni untuk mendukung kebutuhan pendidikan seperti seragam, alat tulis, dan lainnya. Proses seleksi penerima beasiswa dilakukan secara ketat.