5 Manfaat Gentle Parenting dalam Mengasuh Anak: Parenting Tanpa Marah-Marah?

Ilustrasi Gentle Parenting
Sumber :
  • Freepik

Viva, Banyumas – Kamu mungkin sering dengar kalimat: “Anak harus disiplin, kalau nggak dimarahin nanti jadi bandel!”

Namun, gimana kalau ternyata marah-marah justru bikin hubungan sama anak makin jauh dan malah nyusahin proses tumbuh kembangnya?

Di sinilah konsep gentle parenting mulai banyak diperbincangkan, terutama di kalangan orang tua muda zaman sekarang.

Gentle parenting bukan berarti membiarkan anak berbuat semaunya. Justru sebaliknya, pendekatan ini mengajarkan disiplin tanpa kekerasan, dengan membangun hubungan berdasarkan empati, komunikasi, dan rasa hormat dua arah.

Istilah ini banyak digaungkan oleh pakar parenting seperti Sarah Ockwell-Smith, penulis buku The Gentle Parenting Book.

Ia menjelaskan bahwa gentle parenting adalah pola asuh yang responsif terhadap kebutuhan emosional anak, bukan reaktif terhadap perilakunya.

Nah, berikut ini 5 manfaat gentle parenting dalam mengasuh anak, yaitu:

1. Membangun Kepercayaan Diri Anak

Dengan tidak dimarahi atau dipermalukan, anak merasa aman untuk menjadi dirinya sendiri. Ia belajar bahwa kesalahan tidak membuatnya dianggap "nakal" tetapi merupakan bagian dari proses belajar.

2. Mengembangkan Kecerdasan Emosional

Anak belajar mengenali emosinya karena orang tuanya pun mencontohkan cara mengelola emosi secara sehat, bukan dengan teriakan atau ancaman.

3. Anak Lebih Kooperatif, Bukan Takut

Anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh empati lebih mungkin mendengarkan karena merasa dihargai, bukan karena takut dihukum.

4. Mengurangi Perilaku Agresif di Masa Depan

Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang sering dimarahi atau dihukum keras lebih berisiko tumbuh dengan masalah perilaku. Sebaliknya, pendekatan lembut membentuk anak lebih tenang dan stabil.

5. Menguatkan Ikatan Orang Tua dan Anak

Hubungan yang hangat dan saling menghargai membuat anak merasa dicintai tanpa syarat. Ini jadi fondasi penting untuk masa remajanya nanti.

Gentle parenting itu bukan cara paling gampang, tapi bisa jadi cara paling berdampak. Butuh kesabaran ekstra, refleksi diri, dan konsistensi.

Namun percayalah, hasilnya jauh lebih bermakna dibanding sekadar “anak nurut karena takut.”

Alhasil, marah-marah itu capek. Hasilnya pun nggak selalu bikin anak paham. Mungkin udah waktunya coba pendekatan baru—yang lebih tenang, tapi tetap tegas.

Karena anak tidak butuh orang tua yang sempurna, mereka butuh yang bisa jadi contoh.

Kalau kamu bisa jadi tempat aman buat anakmu, dunia luar yang keras pun akan terasa lebih mudah untuk mereka hadapi.