Prabowo Ingatkan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Kalau Menyimpang, Saya Usut
- Instagram @prabowo
Presiden Prabowo memperingatkan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi soal integritas jabatan. Ia menegaskan siap menindak kader Gerindra yang terbukti menyimpang dari tugas publik
Viva, Banyumas - Presiden Prabowo Subianto melontarkan peringatan keras kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) yang juga merupakan kader Partai Gerindra. Peringatan tersebut disampaikan saat menghadiri acara Akad Massal KPR di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025).
Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa dirinya tidak segan mengambil langkah hukum jika seorang pejabat publik, termasuk dari partainya sendiri, terbukti melakukan penyimpangan.
“Gubernur Jawa Barat kebetulan Gerindra, tapi kalau brengsek saya usut kau. Tapi saya yakin kau tidak brengsek,” ujar Prabowo di hadapan peserta acara.
Pernyataan tersebut menjadi sinyal bahwa Presiden memantau langsung perilaku pejabat daerah, khususnya kader Gerindra yang dipercaya menduduki jabatan publik.
Ia menekankan bahwa integritas dan tanggung jawab pejabat harus dijaga, tanpa pandang bulu terhadap latar belakang politik.
Selain mengingatkan Dedi Mulyadi, Prabowo juga menyinggung fenomena kader partai yang berubah sikap setelah mendapatkan jabatan publik. Menurutnya, ada pejabat daerah yang justru menunjukkan arogansi saat berkuasa, sehingga merusak citra partai.
“Jangan salah, saya tahu ada kader-kader Gerindra yang begitu jadi bupati, walikota, apa itu istilahnya, petantang-petenteng,” tegas Prabowo.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Prabowo ingin memastikan kader partai tetap rendah hati dan berfokus pada pelayanan publik, bukan kepentingan pribadi. Prabowo menekankan bahwa integritas adalah modal utama bagi pejabat publik.
Ia menilai perilaku arogan dan menyimpang justru akan merugikan rakyat serta memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pesan ini sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh kepala daerah dan pejabat publik di Indonesia agar menjalankan amanah rakyat dengan penuh tanggung jawab.
Pengamat politik menilai pernyataan Prabowo merupakan langkah strategis untuk memperkuat citra kepemimpinan yang tegas, adil, dan transparan.
Dengan menyampaikan peringatan langsung di depan publik, Presiden ingin menunjukkan bahwa hukum berlaku untuk semua, termasuk bagi kader partai yang dekat dengannya.
Acara Akad Massal KPR di Cileungsi yang dihadiri ribuan warga pun menjadi panggung penting bagi Prabowo dalam menyampaikan pesan politik sekaligus moral bagi para pejabat publik.
Peringatan keras ini diharapkan menjadi cambuk bagi pejabat daerah untuk tetap mengutamakan kepentingan rakyat, serta menjauhi sikap arogan maupun praktik menyimpang. Dengan demikian, pemerintahan yang bersih dan berintegritas dapat terwujud di bawah kepemimpinannya