Tudingan Kontroversial Ultras Malaya, Prabowo Diduga Terlibat Sanksi FIFA ke FAM
- instagram @prabowo
Ultras Malaya menuding Prabowo Subianto terkait sanksi FIFA untuk Timnas Malaysia. Tuduhan ini memicu debat panas di media sosial meski pertemuan Presiden dengan FIFA bersifat kenegaraan
Viva,Banyumas - Kontroversi naturalisasi tujuh pemain Timnas Malaysia kembali memanas. Kali ini, pentolan Ultras Malaya, Lekir Haji Ahmad, menyinggung Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, terkait sanksi FIFA yang menimpa Timnas Malaysia.
Lewat akun Instagram pribadinya, @capoapparel_lekir, ia membagikan ulang postingan Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim, pemilik klub Johor Darul Takzim. Dalam unggahan itu, Tunku Ismail mempertanyakan keputusan FIFA yang berubah terkait status tujuh pemain naturalisasi. Ia menyoroti cepatnya publikasi keputusan FIFA meski proses banding belum selesai.
“FAM dah ikut proses dan kerjasama dengan FIFA & Kerajaan Malaysia. FIFA pun dah approve sebelum ini, tetapi kenapa keputusan bertukar sekarang?” tulis Tunku Ismail. Lekir menambahkan komentar singkat: “Lawan tetaplah lawan,” yang memicu perhatian publik dan warganet Indonesia.
Tuduhan ini kemudian menyeret nama Presiden Prabowo Subianto, yang memang sempat bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino, pada 24 September 2025 di New York.
Netizen Indonesia merasa heran karena pertemuan tersebut merupakan agenda resmi kenegaraan, bukan urusan teknis naturalisasi pemain Malaysia. Salah satu akun Instagram sepak bola, @hantamfootball, menyoroti tudingan Lekir.
“Apa maksud pakcik, maksud anda presiden kita di balik kesilapan FAM? Tak tahu malu engkau pakcik,” tulisnya.
Perdebatan pun semakin memanas, menimbulkan pro-kontra antara netizen Indonesia dan Malaysia.
Sejumlah fans Malaysia justru menyoroti kelemahan internal FAM. Mereka menilai federasi terlalu gegabah dalam mengurus dokumen naturalisasi sehingga menimbulkan masalah besar.
Di sisi lain, Tunku Ismail menegaskan bahwa FAM akan segera mengajukan banding ke CAS (Court of Arbitration for Sport) untuk mempertahankan status tujuh pemain tersebut.
Polemik ini menjadi pukulan berat bagi Timnas Malaysia, yang sedang membangun kekuatan dengan pemain naturalisasi.
Jika terbukti ada manipulasi dokumen, reputasi FAM akan hancur dan masa depan sepak bola Malaysia di level internasional akan terganggu.
Sementara tudingan terhadap Prabowo Subianto dinilai tidak berdasar. Pertemuan dengan Presiden FIFA adalah agenda resmi negara, bukan intervensi teknis naturalisasi. Bagi sebagian netizen Indonesia, tuduhan itu justru dianggap lucu dan tidak masuk akal.
Drama ini memperlihatkan bagaimana polemik sepak bola dapat meluas hingga menyentuh ranah politik dan hubungan antarnegara.
Publik kini menunggu keputusan resmi FIFA maupun CAS, yang akan menjadi penentu masa depan tujuh pemain naturalisasi Malaysia dan reputasi FAM di mata dunia