Marselino Ferdinan Dicoret dari Timnas Diduga Gegara Jam Terbang, Arya Sinulingga: Itu Hak Pelatih

Marselino Ferdinan dicoret dari Timnas Indonesia jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Exco PSSI Arya Sinulingga menegaskan pencoretan ini sepenuhnya kewenangan pelatih

Viva, Banyumas - Nama Marselino Ferdinan menjadi sorotan publik setelah tidak masuk dalam daftar 28 pemain Timnas Indonesia yang dipanggil untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran keempat.

Padahal, gelandang muda yang kini memperkuat AS Trencin, Slovakia, sebelumnya tampil dalam laga uji coba kontra Taiwan dan Lebanon.

Pencoretan Marselino pun menuai tanda tanya besar di kalangan pencinta sepak bola Tanah Air.

Pasalnya, pemain bernomor punggung 7 ini dikenal sebagai salah satu bakat potensial yang sering dipercaya membela Garuda di berbagai ajang internasional.

Menanggapi isu tersebut, Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, memberikan klarifikasi.

Ia menegaskan bahwa pemanggilan pemain Timnas Indonesia sepenuhnya merupakan kewenangan pelatih, dalam hal ini Patrick Kluivert.

"Saya tidak tahu kenapa pelatih memilih pemain ini dan sebagainya karena itu semua kewenangan dia," kata Arya pada Kamis (24/9/2025) dikutip dari tvonenews.

Ia menambahkan bahwa sejak Erick Thohir memimpin PSSI, tidak ada intervensi dalam urusan pemilihan pemain. Arya menduga bahwa pertimbangan utama pelatih adalah soal jam bermain di level klub.

Seperti diketahui, Marselino masih minim menit bermain bersama AS Trencin musim ini. Menurut Arya, hal tersebut mungkin memengaruhi keputusan pelatih untuk tidak memanggilnya.

“Pasti dia punya pertimbangan sendiri. Mungkin jam bertandingnya Marselino Ferdinan belum ada,” ujarnya. Arya juga menyebut evaluasi dari laga uji coba melawan Taiwan dan Lebanon turut menjadi dasar keputusan tim pelatih.

Timnas Indonesia sendiri tergabung dalam Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda akan menghadapi lawan berat, yakni Arab Saudi pada 9 Oktober 2025 dan Irak pada 12 Oktober 2025.

Kehilangan sosok Marselino tentu dianggap sebagai tantangan tambahan, namun pelatih diyakini sudah menyiapkan strategi alternatif