Miris! Dimas Roni Kakak Kandung Pratama Arhan Jadi Camat di Semen Padang

Dimas Saputra jarang dimainkan di Semen Padang
Sumber :
  • Tiktok @arhan_azizah34

Dimas Saputra, kakak kandung Pratama Arhan, jarang dimainkan Semen Padang di Super League 2025-2026. Persaingan ketat membuatnya jadi ‘camat’ alias cadangan mati

Heboh! Isi Gugatan Cerai Pratama Arhan Bocor ke Publik Azizah Salsha Diduga Tidak Nurut, Netizen Ramai Berkomentar

Viva, Banyumas - Kakak kandung bintang Timnas Indonesia, Pratama Arhan, yakni Dimas Roni Saputra atau lebih dikenal sebagai Dimas Saputra, ternyata tengah menghadapi perjalanan karier yang tak semulus sang adik.

Meski berstatus pemain Semen Padang FC di Super League 2025-2026, Dimas justru lebih sering menjadi “camat” alias cadangan mati. Dikutip dari berbagai sumber, Sejak bergabung dengan Semen Padang pada September 2023, gelandang bertahan berusia 28 tahun ini jarang mendapat kesempatan tampil.

Terkuak! Sosok Marshella Aprilia, Mantan Pratama Arhan yang Viral Usai Cerai dengan Zize

Statistik menunjukkan bahwa pada musim 2024-2025, Dimas hanya turun sebanyak 8 pertandingan dengan total 371 menit bermain. Itu pun tanpa torehan gol maupun assist. Bahkan di musim 2025-2026, hingga pekan ke-4 Super League, ia belum sekalipun dimainkan oleh pelatih Eduardo Almeida.

Perjalanan karier Dimas Saputra sangat kontras dengan sang adik, Pratama Arhan, yang kini sukses menembus klub Bangkok United di Thailand dan menjadi langganan Timnas Indonesia. Berbeda dengan Arhan yang berposisi sebagai bek kiri, Dimas adalah gelandang bertahan dengan kaki dominan kanan.

Kisah Usai? Perceraian Pratama Arhan dengan Azizah Salsha Memasuki Sidang ke 2

Dimas lahir di Blora, Jawa Tengah, pada 15 September 1996. Ia memulai karier dari SSB lalu bergabung ke Persikaba Blora pada 2015. Perjalanan kemudian membawanya ke Persipur Purwodadi (2018), Persibo Bojonegoro (2021), dan PSM Madiun (2022), sebelum akhirnya merapat ke Semen Padang pada 2023.

Nasib miris Dimas di Semen Padang terjadi karena ketatnya persaingan di sektor gelandang. Eduardo Almeida lebih sering mengandalkan nama-nama seperti Rosad Setiawan, Ripal Wahyudi, hingga Alhassan Wakaso.

Akibatnya, peran Dimas semakin tersisih meski kontraknya masih berlaku hingga Mei 2026. Berdasarkan data Transfermarkt, harga pasar Dimas kini berada di angka Rp 869,08 juta. Namun, nilai tersebut belum cukup menjamin menit bermain reguler.

Situasi ini memunculkan spekulasi bahwa kariernya bisa mandek jika terus diparkir di bangku cadangan. Meski begitu, peluang Dimas untuk bangkit masih terbuka.

Usianya yang 28 tahun masih memungkinkan untuk menunjukkan kualitasnya jika mendapat kesempatan. Banyak pihak berharap Eduardo Almeida memberi jam terbang lebih agar karier kakak Pratama Arhan ini tidak berakhir prematur di bangku cadangan