Dibantai Jepang Tanpa Perlawanan, Indonesia Tetap Lolos dan Menjaga Asa Tampil di Piala Dunia 2026
- Dokumentasi Pribadi
VIVA, Banyumas – Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang setelah mengalami kekalahan telak 0-6 dalam laga terakhir babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan yang digelar di Suita City Stadium, Osaka, Selasa (10/6), menjadi kekalahan terbesar Indonesia sepanjang keikutsertaannya di babak kualifikasi ini.
Sejak peluit awal dibunyikan, Jepang langsung mengambil alih kendali permainan. Mereka bermain dengan tempo tinggi dan pressing ketat yang membuat pemain Indonesia kesulitan untuk keluar dari tekanan. Kombinasi umpan pendek cepat dan pergerakan tanpa bola yang rapi dari para pemain Jepang membuat Indonesia hanya bisa bertahan dan nyaris tidak memiliki kesempatan untuk membangun serangan secara terstruktur.
Statistik pertandingan mempertegas dominasi tim tuan rumah. Jepang mencatatkan penguasaan bola sebesar 71%, jauh di atas Indonesia yang hanya mampu mencatatkan 29%. Perbedaan ini mencerminkan betapa timpangnya penguasaan lini tengah sepanjang laga. Tim Garuda lebih banyak mengejar bola daripada menguasainya, dan ritme permainan benar-benar dikendalikan sepenuhnya oleh Jepang.
Dari segi tembakan ke gawang, Jepang tampil sangat agresif dengan total 22 tembakan sepanjang pertandingan, di mana 10 di antaranya mengarah tepat ke gawang. Serangan demi serangan yang dilancarkan Jepang terus mengancam pertahanan Indonesia, memaksa kiper dan lini belakang bekerja ekstra keras sepanjang laga.
Di sisi lain, Indonesia benar-benar kesulitan menembus lini pertahanan Jepang. Sepanjang 90 menit, skuad Garuda tidak berhasil melepaskan satu pun tembakan ke arah gawang, bahkan untuk sekadar mencoba dari luar kotak penalti pun nyaris tak terjadi. Ini menunjukkan betapa kuatnya dominasi Jepang, sekaligus lemahnya daya serang Indonesia dalam laga ini.
Enam gol Jepang masing-masing dicetak oleh Daichi Kamada (15’, 45+6’), Takefusa Kubo (19’), Riku Morishita (55’), Shuto Machino (58’), dan Mao Hosoya (80’). Serangan cepat dan umpan-umpan akurat dari tuan rumah benar-benar membuat pertahanan Indonesia kewalahan sepanjang laga.
Meski kalah, hasil ini tidak mengubah posisi kedua tim di klasemen akhir. Jepang tetap kokoh di puncak grup dengan 23 poin, sedangkan Indonesia bertahan di peringkat ketiga dengan 12 poin.