Motor Matic Sering Ngeblong di Jalan Turunan? Begini Cara Menghindarinya Tanpa Harus Menyiram Rem dengan Air!

Penyebab Motor Matic Gampang Ngeblong
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube/FUSE BOX MOTO

VIVA, BanyumasMotor matic menjadi pilihan banyak pengendara karena kemudahannya dalam penggunaan.

Ingin Mesin Motor Matic Lebih Halus? Ini Rekomendasi Oli Terbaik untuk Honda Beat, Scoopy, dan Genio Non-Radiator!

Namun, ada satu hal yang kerap menjadi perhatian, yaitu kecenderungan motor matic mengalami rem blong atau yang sering disebut "ngeblong."

Fenomena ini sering terjadi di jalanan menurun, terutama turunan panjang dengan gradien lkamui.

Bingung Pilih Shock Breaker untuk Ojol? Simak Review 4 Tipe Ini Sebelum Beli!

Bahkan, di beberapa daerah, masyarakat sudah menyiapkan pengaman khusus untuk mengurangi dampak kecelakaan akibat motor matic yang ngeblong.

Salah satu alasan utama motor matic lebih rentan mengalami rem blong dibandingkan motor manual adalah karena keterbatasan engine brake.

Cari Shock Breaker Empuk dan Stylish untuk Beat, Mio, atau Scoopy? DBS 310mm Solusinya!

"Motor matic jelas gampang ngeblong. Kenapa? Tentu aja karena motor matic tidak punya engine brake," ujar seorang narator YouTube FUSE BOX MOTO.

Meski sebenarnya ada engine brake pada motor matic, efeknya sangat kecil dan akan hilang begitu kecepatan turun di bawah 20 km/jam.

Hal ini terjadi karena motor matic menggunakan kopling otomatis yang secara mekanis memutus hubungan antara mesin dan roda saat kecepatan berkurang.

Sebaliknya, motor manual memiliki engine brake yang bekerja di segala kecepatan.

Engine brake pada motor gigi membantu mengurangi kecepatan kendaraan tanpa membebani sistem pengereman. Oleh karena itu, motor manual jarang mengalami kasus rem blong.

Rem blong pada motor matic umumnya terjadi karena rem yang overheat. Sistem pengereman motor matic sepenuhnya bergantung pada rem depan dan belakang.

Saat pengendara menekan rem secara terus-menerus di jalanan menurun, panas berlebih dapat menyebabkan rem kehilangan efektivitasnya.

"Rem yang digunakan secara konstan akan menyebabkan cakram, kaliper, bahkan selang rem menjadi panas," terangnya.

Jika panas ini melebihi batas toleransi, maka sistem pengereman akan mengalami malfungsi dan motor bisa ngeblong.

Untuk menghindari hal ini, teknik pengereman yang benar sangat penting.

Pengendara harus menggunakan rem secara bergantian, misalnya beberapa detik dengan rem depan lalu beralih ke rem belakang.

Selain itu, hindari menekan rem secara terus-menerus dan manfaatkan engine brake dengan cara melepas gas sejenak agar motor matic tidak terlalu membebani rem.

Beberapa orang mengira bahwa menyiram air ke rem yang panas bisa mencegah rem blong.

Namun, tindakan ini justru berisiko merusak sistem pengereman.

"Ketika piringan cakram dalam keadaan panas dan langsung disiram air, maka diameter cakram bisa berubah akibat penyusutan yang tidak merata," jelasnya.

Ini dapat menyebabkan cakram menjadi bergelombang, retak, bahkan pecah.

Sebagai solusi, sebaiknya pengendara berhenti sejenak untuk memberikan waktu pada sistem pengereman agar mendingin secara alami.

Beristirahat selama 5 hingga 10 menit jauh lebih aman dibandingkan menyiram air langsung ke rem