Jangan Tertipu! Kenali Kualitas Oli Mesin dari Base Oil Group 1-5 Sebelum Membeli

Oli Mesin
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube/Dreandre33

VIVA, Banyumas – Memilih oli mesin yang tepat adalah faktor penting untuk menjaga performa kendaraan tetap optimal.

Murah tapi Berisiko! Ini Alasan Motor Cina Masih Belum Layak Dibeli di Indonesia

Namun, tidak banyak orang yang memahami bahwa oli mesin dikategorikan berdasarkan jenis base oil yang digunakan dalam proses pembuatannya.

Pemahaman ini dapat membantu dalam memilih oli yang sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan.

Secara umum, oli mesin terdiri dari dua komponen utama, yaitu base oil dan zat aditif.

Fakta Mengejutkan! Suzuki Memakai Material Premium, Tapi Kenapa Kalah Saing di Pasar?

Base oil sendiri merupakan bahan dasar yang membentuk sekitar 70-90% dari keseluruhan komposisi oli mesin, sementara sisanya adalah aditif yang berfungsi meningkatkan kualitas oli.

American Petroleum Institute (API) mengelompokkan base oil ke dalam lima kategori utama berdasarkan metode pemurnian, tingkat viskositas, saturasi, dan kadar sulfur yang terkandung di dalamnya.

Honda Genio 2025 Resmi Hadir! Kini dengan Desain Lebih Fresh, Striping Ikonik, dan Performa Tetap Irit!

Dilansir dari kanal YouTube Dreandre33, inilah ulasan mengenal oli mesin berdasarkan Kategori Group Base Oil.

1. Base Oil Grup 1

Kategori ini memiliki proses pemurnian yang paling sederhana dengan metode solvent refining.

Hasilnya, oli memiliki tingkat saturasi di bawah 90%, kadar sulfur di atas 0,03%, dan nilai viskositas indeks (VI) berkisar antara 80 hingga 120.

Karena pemurniannya yang masih kasar, oli di kategori ini memiliki harga paling murah, tetapi daya tahannya kurang optimal.

2. Base Oil Grup 2  

Proses pemurnian pada grup ini sudah menggunakan teknologi hydro treating, yang menghasilkan oli dengan tingkat saturasi lebih dari 90% serta sifat antioksidan yang lebih baik dibandingkan dengan Grup 1.

Umumnya, oli yang menggunakan base oil Grup 2 disebut sebagai oli mineral dan merupakan jenis yang paling banyak digunakan untuk kendaraan bermotor.

3. Base Oil Grup 3  

Oli dalam grup ini mengalami proses pemurnian yang lebih ketat melalui metode hydrocracking, sehingga menghasilkan base oil mineral paling murni dengan indeks viskositas lebih dari 120.

Meskipun masih berasal dari minyak bumi, struktur kimianya telah mengalami perubahan yang signifikan, sehingga sering disebut sebagai oli semi-sintetik, synthetic blend, atau teknosintetik.

4. Base Oil Grup 4  

Pada kategori ini, oli dibuat dari bahan sintetis murni, yaitu polyalphaolefin (PAO). 

Karena tidak berasal dari minyak bumi, oli Grup 4 memiliki stabilitas suhu yang lebih tinggi, lebih tahan terhadap oksidasi, dan memiliki performa yang lebih baik dibandingkan oli mineral.

Oleh sebab itu, oli sintetis dalam kategori ini memiliki harga yang lebih mahal.

5. Base Oil Grup 5  

Grup ini mencakup oli yang tidak termasuk dalam kategori 1 hingga 4, seperti polyalkylene glycol, phosphate ester, dan biolubricants.

Oli dalam kategori ini umumnya digunakan untuk aplikasi khusus yang membutuhkan performa lebih tinggi dibandingkan oli konvensional.

Banyak produsen oli lebih sering mencantumkan jenis base oil seperti "mineral" atau "sintetik" pada kemasannya, dibandingkan dengan informasi mengenai kategori grupnya.

Padahal, mengetahui grup base oil yang digunakan dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kualitas oli tersebut.

Untuk kendaraan sehari-hari, oli berbasis Grup 2 dan 3 sudah cukup memadai, sementara untuk performa tinggi dan kondisi ekstrem, disarankan memilih oli sintetis dari Grup 4 atau bahkan Grup 5