Korban Sumur Sragen, ODGJ Ditemukan Meninggal Setelah Mondar mandir di Sekitar Rumah
- pexel @Filipe Delgado
Pria ODGJ 47 tahun di Sragen ditemukan meninggal setelah tercebur sumur tua. Evakuasi dilakukan tim BPBD, Damkar, dan relawan setempat hingga jenazah berhasil diangkat
Viva, Banyumas - Tragedi memilukan terjadi di Dukuh Geneng, RT 01, Desa Karangasem, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Seorang pria paruh baya, Wawan Wiyono (47), yang memiliki riwayat disabilitas mental (ODGJ) ditemukan meninggal dunia setelah tercebur di sumur tua galian di sekitar rumahnya.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh ayah korban, Pupanto (73), yang tengah mencari keberadaan anaknya.
“Saksi mengatakan korban sempat terlihat mondar-mandir di sekitar sumur. Kemudian ayah korban mencari di sumur tersebut,” jelas Kasi Humas Polres Sragen, AKP Sigit Sudarsono, Sabtu (27/9/2025) dikutip dari tvonenews.
Awalnya Pupanto memeriksa sekitar rumah tanpa hasil. Saat menanyakan keberadaan anaknya kepada tetangga, ia mendapat informasi bahwa Wawan terlihat di sekitar sumur tua yang sudah lama tidak digunakan.
Mendapati penutup sumur terbuka, Pupanto kemudian membeli senter dan kembali untuk memeriksa sumur. Sayangnya, korban ditemukan tidak merespon, diduga telah meninggal dunia.
Warga setempat segera melapor ke Polsek Tanon, dan evakuasi pun dilakukan oleh tim gabungan BPBD, relawan, Damkar, dan tim Inafis Polres Sragen. Evakuasi menggunakan peralatan vertical rescue berlangsung cukup lama karena kedalaman sumur mencapai 20–25 meter.
Setelah berhasil diangkat, tim medis melakukan pemeriksaan luar terhadap tubuh korban. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh Wawan.
Hanya terdapat luka terbuka di kening, kepala, dan tungkai kaki kanan akibat benturan saat tercebur. Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan di sekitar sumur tua.
Banyak sumur lama yang tidak tertutup rapat berpotensi menimbulkan kecelakaan serius, terutama bagi masyarakat dengan kondisi khusus seperti ODGJ. Aparat desa dan warga disarankan untuk rutin memeriksa dan menutup sumur yang sudah tidak terpakai.
Kasus ini juga menekankan perlunya dukungan sosial dan pemantauan terhadap ODGJ di lingkungan sekitar. Keluarga dan komunitas berperan penting dalam mencegah risiko yang dapat membahayakan keselamatan mereka.
Dengan penanganan cepat oleh aparat dan relawan, proses evakuasi korban berhasil diselesaikan dengan aman meski menghadapi tantangan kedalaman sumur. Tragedi ini menjadi pengingat bagi masyarakat Sragen agar lebih waspada terhadap kondisi lingkungan dan tetap memperhatikan keselamatan anggota keluarga yang rentan