Menjadi Bupati Termuda! Fahmi Muhammad Hanif Berkomitmen Tak Ambil Gajinya dan Sumbangkan untuk Rakyat Purbalingga
- Instagram/fahmihnf
VIVA, Banyumas – Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, menjadi sorotan publik setelah video pernyataannya tentang komitmen menyumbangkan gajinya selama lima tahun viral di media sosial.
Langkah ini mendapat respons positif dari masyarakat yang mengapresiasi kepedulian pemimpin muda tersebut terhadap pembangunan daerahnya.
Dalam pernyataan yang beredar di media sosial, Fahmi menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengambil gaji sebagai Bupati Purbalingga selama masa jabatannya.
"Saya tidak akan lupa berkomitmen tidak mengambil gaji sebagai Bupati Purbalingga. Insyaallah gaji saya akan sumbangkan balik kepada masyarakat Purbalingga yang memerlukan. Nanti akan ada ceremony setiap bulannya," ujar Hanif, dikutip dari Instagram lambeturah, Kamis (27/2/2025).
Langkah ini menunjukkan komitmen Fahmi dalam membangun daerah serta membantu warga yang membutuhkan.
Selain itu, kebijakan ini juga mencerminkan dedikasi seorang pemimpin muda yang ingin membawa perubahan nyata bagi masyarakat Purbalingga.
Fahmi Muhammad Hanif merupakan sosok yang cukup menarik perhatian dalam dunia politik Indonesia.
Pada usia 28 tahun, ia menjadi kepala daerah termuda di Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Fahmi sebagai Bupati Purbalingga di Istana Negara pada Kamis (20/2/2025).
Kiprah Fahmi dalam politik tidak lepas dari pengaruh keluarganya.
Ia dibesarkan dalam lingkungan politik, di mana sang ayah, Rofik Hananto, merupakan seorang politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI.
Dengan latar belakang seperti ini, tidak mengherankan jika Fahmi memiliki pemahaman mendalam tentang dunia politik dan pemerintahan.
Fahmi Muhammad Hanif mencatat kemenangan besar dalam Pilkada Purbalingga 2024.
Berpasangan dengan Dimas Prasetyahani, pasangan Fahmi-Dimas berhasil meraih 342.913 suara atau 61,47 persen dari total suara sah.
Kemenangan ini mengungguli pasangan petahana Dyah Hayuning Pratiwi-Mahendra Farizal (Tiwi-Hendra) yang hanya memperoleh 214.932 suara atau 38,53 persen.
Dukungan besar dari masyarakat menunjukkan bahwa Fahmi-Dimas membawa harapan baru bagi Purbalingga. Dengan janji menyumbangkan gajinya selama lima tahun, Fahmi tidak hanya menepati komitmen kampanyenya tetapi juga memperlihatkan kesungguhan dalam memimpin daerahnya.
Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Purbalingga, sekaligus menjadi inspirasi bagi pemimpin daerah lainnya dalam menjalankan pemerintahan yang berpihak pada rakyat.