Wisata Kota Lama dan Lawang Sewu Akan Terhubung Jalan Inspeksi Disulap, Semarang Siap Saingi Kota Heritage Dunia

Kota Lama Semarang jadi ikon wisata heritage
Sumber :
  • Pemprov Jateng

Sumarno gagas integrasi wisata Kota Lama dan Lawang Sewu dengan penataan Jalan Inspeksi. Konsep ini dorong pariwisata heritage Semarang sekaligus UMKM lokal

Nasib Timnas Indonesia U-23 Ditentukan Malam Ini, Mampukah Garuda Muda Singkirkan Korea Selatan?

Viva, Banyumas - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menggulirkan ide strategis untuk memperkuat sektor pariwisata di Semarang. Ia mengusulkan agar Kota Lama Semarang dapat terintegrasi dengan Heritage Lawang Sewu, dua ikon bersejarah yang menjadi daya tarik utama wisatawan.

Gagasan tersebut disampaikan Sumarno dalam pembukaan Festival Kota Lama Semarang 2025 di Laroka Teater, Kawasan Kota Lama Semarang, Senin (8/9/2025) malam. Menurutnya, pengembangan wisata ini bisa diwujudkan melalui penataan Jalan Inspeksi, jalur sepanjang tiga kilometer yang menghubungkan Lawang Sewu dengan Kota Lama.

Honda CG150 2025: Perpaduan Motor Klasik dan Teknologi Canggih, Harga Rp.26 Juta-an!

“Kalau kanan-kiri jalan itu ditata menjadi kawasan wisata, tentu akan sangat menarik. Apalagi sekarang tren masyarakat gemar jogging dan berjalan santai. Jalur ini bisa jadi magnet baru,” jelasnya dikutip dari Pemprov Jateng.

Selain menjadi penghubung destinasi, konsep ini diyakini mampu membangkitkan nilai sejarah Kota Semarang sekaligus mendorong pertumbuhan UMKM lokal. Di sepanjang jalur tersebut terdapat kampung tua dan bangunan heritage yang bisa dihidupkan kembali menjadi daya tarik wisata berbasis budaya.

Rafael Struick Pernah Jadi Mimpi Buruk Korsel, Bisakah Timnas Indonesia U-23 Ulangi Sejarah Manis di Kualifikasi?

Kota Lama Semarang sendiri sudah lama dikenal sebagai kawasan ikonik dengan bangunan berarsitektur Eropa yang masih terawat. Sumarno menegaskan, kawasan ini adalah identitas yang membedakan Semarang dengan kota lain.

“Semarang punya Kota Lama yang istimewa. Sesuai slogan ‘Ngopeni Ngelakoni’, kita harus merawatnya karena punya potensi luar biasa,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title