Pemkab Purbalingga Dukung Program UPLAND, Bisa Replikasi Merata di Seluruh Kecamatan

Pemkab Purbalingga Dukung Program UPLAND
Sumber :
  • Tangkapan layar/Instagram @humaspurbalingga

Ekspor 300 Ton Lada Jadi Bukti, Pemkab Dorong Replikasi UPLAND ke Kecamatan Lain.

Membongkar Kriteria Penilaian: Lomba Desain Batik Purbalingga Terbaik 2025

Viva, Banyumas –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga secara aktif mendukung Program UPLAND.

UPLAND bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani.

Karya Terbaikmu Dinanti! Lomba Desain Motif Batik Purbalingga 2025, Simak Ketentuan Umum

Kabupaten Purbalingga mendapat kunjungan Project Implementation Assessment and Support (PIASR) pada kegiatan UPLAND oleh Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) pada Selasa (9/9/2025). 

Kunjungan ini merupakan monitoring dan evaluasi terhadap project UPLAND yang sudah berjalan pada periode 2021-2024, program 2025, serta persiapan untuk 2026.

Gula Kelapa Organik Purbalingga Jadi Incaran Dunia: Tembus Pasar Amerika dan Eropa

Sekretaris Daerah Purbalingga, Herni Sulasti, menyampaikan capaian UPLAND periode pertama terbukti nyata.

Salah satunya ekspor lada ke Jepang sebanyak 300 ton pada tahun 2023-2024.

"Kita harus menjaga sarprasnya, keberfungsiannya. Tahun 2021-2024 kita sudah dapat capaian luar biasa sudah bisa ekspor 300 ton lada," katanya saat menerima tim misi PIASR di Gedung OR Graha Adiguna.

Pemkab Purbalingga mendukung agar program ini tidak berhenti saat project berakhir.

"Yang paling penting bukan hanya uang ini dibelanjakan sesuai rencana. Tetapi sesuai arahan Mas Bupati harus memberikan manfaat, dampak itu menjadi ukuran," imbuhnya.

Selain itu, Sekda mendorong agar manfaat UPLAND tidak hanya dinikmati di wilayah sasaran awal.

"Harapan kami tidak hanya berhenti di wilayah project saja di Kejobong, Pengadegan, Karangmoncol dan Rembang. Tentu di tahun-tahun berikutnya kita bisa replikasi karena sudah dikasih contoh," ujarnya kembali.

Sekda Herni menegaskan pentingnya keberlanjutan program ini. 

Menurutnya, investasi besar yang sudah digelontorkan harus benar-benar memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

 "Dengan replikasi, maka kesejahteraan petani lebih merata di seluruh kecamatan," katanya.

Kepala Dinpertan Purbalingga, Revon Harpindiat, menjelaskan UPLAND merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi yang menyasar on-farm hingga off-farm.

Program periode pertama (2021-2024) mengembangkan kambing Kejobong dan lada di Kejobong serta Pengadegan.

Kegiatan ini didanai oleh lembaga pendonor yaitu dari IFAD Rp 11.450.000.000 dan IsDB sebesar Rp 10.862.500.000