Festival Lampion Sky Lantern Serenade 2025 Purwokerto Ditunda, Panitia Ogah Kembalikan Uang Tiket Wisatawan Kecewa

Festival lampion Purwokerto resmi ditunda, wisatawan kecewa
Sumber :
  • instagram @skylanternserenade

Sky Lantern Serenade 2025 Purwokerto ditunda hingga akhir September. Wisatawan kecewa menuntut refund tiket, namun panitia menolak karena acara tidak dibatalkan

Denny Caknan Siap Ambyar-kan Purbalingga dan Purwokerto! Catat Tanggalnya

Viva, Banyumas - Festival lampion Sky Lantern Serenade 2025 yang semula dijadwalkan digelar pada Sabtu, 6 September 2025, di kompleks Menara Teratai, Purwokerto, Banyumas, resmi ditunda. Keputusan ini sontak menimbulkan kekecewaan besar, terutama dari wisatawan luar kota yang sudah terlanjur memesan tiket, transportasi, dan hotel.

Sejak pengumuman resmi pada Kamis, 4 September 2025, melalui akun Instagram @skylanternserenade, kolom komentar dibanjiri tuntutan pengembalian dana atau refund. Banyak pengunjung merasa dirugikan karena biaya perjalanan mereka sudah terlanjur dikeluarkan.

Informasi Lalu Lintas Terkini: Ruas Jalan Beberapa Titik di Purwokerto Potensi Ramai Imbas Wisuda Unsoed

Namun, penanggung jawab acara, Wikan Agung Winasis, menegaskan pihak panitia belum bisa memenuhi permintaan tersebut. Alasannya, acara tidak dibatalkan, melainkan hanya ditunda hingga akhir September.

“Mohon maaf kami belum bisa refund karena acara bukan dibatalkan, tapi ditunda. Kecuali kalau batal, kami akan bertanggung jawab soal refund,” jelas Wikan dilansir dari laman Instagram @skylanternserenade.

BBPMP Jateng dan Dinas Pendidikan Banyumas Bersinergi dalam Pendampingan MBG

Menurutnya, panitia terus melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar), serta pengelola Menara Teratai.

Target sementara, acara akan digelar pada 27 September 2025. Wikan menambahkan, penundaan bukan keputusan sepihak, melainkan mengikuti arahan pemerintah daerah setelah terjadinya demonstrasi anarkistis di sejumlah wilayah, termasuk Purwokerto.

“Kalau saya memaksakan pelaksanaan, justru saya menyalahi pemerintah,” tegasnya. Meski ditunda, antusiasme masyarakat tetap tinggi.

Hingga kini, sekitar 3.000 tiket sudah terjual, dengan harga bervariasi mulai Rp50.000 hingga Rp260.000. Bahkan, penjualan masih berlanjut meski keputusan penundaan sudah diumumkan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas, Agus Nur Hadie, menyebut penundaan dilakukan atas arahan Menteri Dalam Negeri serta kesepakatan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Hal ini semata-mata demi menjaga kondusivitas pascaaksi unjuk rasa ricuh di beberapa daerah. Festival ini sejatinya menjadi penyelenggaraan perdana di Purwokerto, dengan konsep spektakuler menerbangkan ribuan lampion di langit malam.

Penundaan ini jelas menjadi pukulan bagi wisatawan maupun panitia yang sudah bersiap matang. Kini, publik menunggu kepastian apakah acara benar-benar bisa digelar di tanggal baru. Jika tidak, tuntutan refund diprediksi akan semakin kuat