Kalahkan Aceh dan Jatim, Jawa Tengah Jadi Provinsi Terbaik Program Perumahan 2025
- Pemprov Jateng
Meski mencatat prestasi nasional, Luthfi mengakui tantangan masih besar. Pada akhir 2024, backlog perumahan di Jawa Tengah masih mencapai 1,3 juta unit, terdiri dari 1,02 juta unit backlog kelayakan dan 310 ribu backlog kepemilikan.
Karena itu, program penyediaan rumah tidak layak huni (RTLH) dan pembangunan rumah baru menjadi fokus utama di tahun 2025. Secara rinci, dari alokasi 17.510 unit rumah, sebanyak 17.000 unit dialokasikan untuk renovasi RTLH melalui Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa, sementara 510 unit dialokasikan untuk pembangunan rumah baru melalui bantuan sosial.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng, Boedyo Dharmawan, menegaskan penghargaan ini juga selaras dengan program nasional Presiden Prabowo Subianto, yaitu penyediaan 3 juta rumah.
“Ini bukti komitmen Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin dalam memberikan pelayanan dasar sektor perumahan,” ungkapnya.
Selain APBD provinsi, program ini juga didukung oleh alokasi dari pemerintah kabupaten/kota sebanyak 6.776 unit dan kontribusi CSR perusahaan sebesar 2.067 unit. Total, tahun 2025 diproyeksikan 26 ribu unit rumah baru akan hadir di Jawa Tengah.
Prestasi ini menunjukkan bahwa dengan kepemimpinan yang kuat, kolaborasi lintas sektor, dan komitmen anggaran, Jawa Tengah mampu menjadi contoh nasional dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat: hunian layak, aman, dan sejahtera.