BMKG Pasang Radar Cuaca di Cilacap, Mampu Deteksi Badai dalam Hitungan Menit Bisa Pantau Separuh Jateng
- instagram @bmkgcilacap
Viva, Banyumas - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan rencana pemasangan radar cuaca baru di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Radar canggih ini akan berfungsi memantau kondisi cuaca secara realtime dengan pembaruan data setiap 10 menit, sehingga potensi badai dan cuaca ekstrem bisa terdeteksi lebih cepat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa keberadaan radar ini sangat penting untuk meningkatkan akurasi peringatan dini. Dengan sistem terbaru, masyarakat dapat memperoleh informasi cuaca ekstrem dua hingga tiga jam sebelum kejadian.
“Dengan radar ini, potensi cuaca ekstrem dapat terdeteksi lebih cepat sehingga bisa dikeluarkan peringatan dini untuk dua hingga tiga jam ke depan,” jelas Dwikorita saat membuka Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan (SLCN) di Gedung Persatuan Wanita Patra Pertamina Cilacap, Jumat (22/8/2025).
Radar cuaca yang akan dipasang di Jeruklegi memiliki jangkauan hingga 400 kilometer dari titik pemasangan. Dengan cakupan tersebut, radar ini mampu memantau separuh wilayah Jawa Tengah hingga ke perairan selatan.
“Nelayan sangat diuntungkan karena bisa mengetahui perkembangan cuaca di laut secara lebih akurat,” tambah Dwikorita. BMKG menargetkan pemasangan radar ini selesai pada akhir tahun 2025 sehingga bisa beroperasi penuh pada 2026.
Menurut Dwikorita, Cilacap dipilih sebagai lokasi pemasangan radar karena letaknya yang strategis sekaligus memiliki risiko tinggi terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga angin kencang.
Selama ini, Jawa Tengah baru memiliki radar cuaca di Semarang (wilayah utara) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (wilayah selatan). Akibatnya, kondisi cuaca di Cilacap belum terpantau secara maksimal.
Dengan adanya radar baru, wilayah selatan Jawa Tengah akan lebih terlindungi. Selain itu, Cilacap merupakan pusat industri besar, termasuk kilang Pertamina, serta jalur penting perekonomian. Perlindungan terhadap kawasan ini menjadi prioritas karena cuaca ekstrem, terutama badai tropis, bisa berdampak langsung pada aktivitas industri dan keselamatan nelayan.
Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti, menyambut positif rencana ini. Menurutnya, radar cuaca di Cilacap akan meningkatkan akurasi informasi cuaca ekstrem sehingga masyarakat lebih cepat mendapatkan peringatan dini.
“Harapan kami, informasi yang disampaikan memiliki akurasi tinggi agar masyarakat cepat terinformasi jika ada tanda-tanda cuaca ekstrem,” ujar Novita.
Dengan hadirnya radar cuaca baru, masyarakat Cilacap terutama nelayan diharapkan bisa lebih aman beraktivitas. BMKG menegaskan bahwa mitigasi cuaca ekstrem adalah langkah penting untuk mewujudkan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat