Pesawat Bomber: Senjata Raksasa yang Cuma Dimiliki 3 Negara, Apa Sebenarnya Kekuatan dan Rahasia di Baliknya?
- US Air Force
VIVA, Banyumas – Di dunia penerbangan militer, pesawat bomber strategis jarak jauh adalah simbol kekuatan sekaligus alat penangkal perang.
Tidak seperti pesawat tempur-pembom atau pesawat serang taktis, bomber strategis dirancang untuk terbang ribuan kilometer sambil membawa muatan bom atau rudal dalam jumlah besar, bahkan senjata nuklir.
Keunggulannya tidak hanya pada daya hancur, tetapi juga kemampuannya menembus pertahanan udara canggih, termasuk dengan teknologi siluman (stealth) yang membuatnya sulit terdeteksi radar maupun satelit.
Dilansir dari VIVA.co.id, dalam doktrin militer modern, bomber strategis berperan ganda seperti menyerang target vital sekaligus mencegah lawan memulai perang karena potensi serangan balasannya yang menghancurkan.
Ciri Utama Pesawat Bomber Strategis
- Jangkauan sangat jauh: dapat terbang ribuan kilometer tanpa mengisi bahan bakar.
- Muatan besar: membawa bom berat atau rudal jelajah.
- Daya tahan tinggi: mampu bertahan dari pertahanan udara modern.
- Fungsi strategis: bagian integral dari sistem pertahanan dan strategi nuklir.
Hingga kini, Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok adalah satu-satunya negara yang memiliki bomber strategis sejati.
Kemampuannya tidak hanya soal teknologi, tapi juga mencerminkan kekuatan industri, sumber daya, dan pengaruh politik global.
1. Amerika Serikat – Armada Terbesar dan Paling Beragam
AS mengoperasikan sekitar 66 unit bomber strategis, dengan tiga tipe utama:
- B-52H Stratofortress: pesawat legendaris dari 1950-an yang terus dimodernisasi.
- B-1B Lancer: pengebom supersonik untuk misi konvensional.
- B-2A Spirit: bomber siluman berkemampuan nuklir dan konvensional.
Masa depan bomber AS adalah B-21 Raider, generasi baru yang menggabungkan stealth dan efisiensi bahan bakar.
2. Rusia – Lebih Sedikit, Tetap Mematikan
Rusia mengoperasikan sekitar 60 unit, di antaranya:
- Tu-95MS Bear: pengebom turboprop dengan rudal jelajah nuklir.
- Tu-160 Blackjack: pengebom supersonik terbesar dan tercepat di dunia.
- Tu-22M3 Backfire: pengebom jarak jauh yang juga menjalankan misi strategis.
Rusia kini tengah mengembangkan PAK DA, bomber siluman generasi mendatang.
3. Tiongkok – Pemain Baru yang Berkembang Pesat
Tiongkok mengandalkan H-6N, pengembangan dari desain Soviet Tu-16. Varian modern seperti H-6K dan H-6N dapat membawa rudal jelajah nuklir.
Beijing juga dikabarkan mengembangkan H-20, bomber siluman yang ditargetkan mampu menyaingi B-2 milik AS.
Kenapa Pesawat Bomber Sangat Langka?
- Biaya sangat tinggi: produksi dan operasinya menelan miliaran dolar.
- Infrastruktur kompleks: memerlukan pesawat tanker, pangkalan khusus, dan sistem navigasi canggih.
- Kaitannya dengan senjata nuklir: membuatnya hanya dimiliki negara berkekuatan militer dan politik besar.
Meskipun rudal balistik antarbenua lebih cepat, bomber strategis unggul dalam fleksibilitas, misi dapat dibatalkan setelah lepas landas, dan kehadirannya menjadi sinyal kekuatan yang jelas terlihat.Itulah sebabnya, walau jumlahnya terbatas, pesawat bomber tetap menjadi pilar penting pertahanan global hingga saat ini.