Jenazah Prada Lucky Dikebumikan Secara Militer, Tangisan Memenuhi Pemakaman di Kupang

Persiapan Pemakaman Prada Lucky Chepril Saprutra Namo
Sumber :
  • Antara

Hukum, VIVA Banyumas – Jenazah Prada Lucky Chepril Saprutra Namo, seorang anggota TNI, dikebumikan secara militer di TPU Kapadala, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pemakaman ini dipimpin oleh Letkol Bayu Sigit Dwi Untoro dan dihadiri oleh ribuan pelayat.

Blak-blakan! Robert Lewandowski Akui Nyaris Pindah ke MU

Tangisan duka menyelimuti upacara, terutama dari ibu almarhum, Sepriana Paulina Mirpey, yang mengungkapkan kepedihannya atas kepergian sang anak yang diduga dianiaya oleh seniornya.

Kisah pilu menyelimuti keluarga besar Prada Lucky Chepril Saprutra Namo, seorang prajurit TNI yang meninggal dunia secara tragis. Diduga menjadi korban penganiayaan oleh seniornya, kepergiannya menyisakan luka mendalam dan tuntutan keadilan dari keluarga.

OJK Peringatkan Masyarakat soal Galbay Pinjol, Dampaknya Bisa Merusak Riwayat Kredit dan Peluang Kerja

Melansir dari Antaranews, suasana haru melanda rumah duka asrama tentara TNI AD Kuanino, Kupang, pada hari Sabtu, 9 Agustus 2025.

Ribuan pelayat, termasuk keluarga, rekan sejawat, dan warga, memadati upacara pemakaman militer untuk mengantar kepergian Prada Lucky Chepril Saprutra Namo ke peristirahatan terakhirnya di TPU Kapadala.

Inilah Pesawat Tempur AI CobraJet Buatan Amerika yang Dirancang untuk Lawan Serangan Drone dengan Kecepatan Tinggi

Prosesi pemakaman diawali dengan ibadah bersama dan dilanjutkan dengan upacara kedinasan yang dipimpin oleh Kas Brigif Letkol Bayu Sigit Dwi Untoro.

Suasana duka semakin terasa saat ibu almarhum, Sepriana Paulina Mirpey, tak kuasa menahan tangisnya. Ia mengungkapkan kepedihan yang mendalam, sulit menerima kepergian putranya yang dinilai tidak wajar. "Mama belum terima nak, mama tidak terima kamu pergi seperti ini," teriaknya pilu.

Ayah almarhum, Sersan Mayor Christian Namo, meskipun didera kesedihan, tetap menuntut agar kasus penganiayaan yang menimpa putranya diusut tuntas.

Ia menegaskan bahwa proses hukum harus tetap berjalan dan para pelaku harus dihukum seadil-adilnya.

Kemarahan Christian Namo sempat memuncak saat jenazah putranya tiba di Kupang, terutama saat dua rumah sakit menolak melakukan autopsi. Dalam ekspresi emosinya, dia sampai meminta keadilan kepada Presiden Prabowo Subianto

Pemakaman yang khidmat ini ditutup dengan tembakan salvo sebagai bentuk penghormatan terakhir dari kesatuan.

Meskipun raga Prada Lucky kini telah tiada, semangat perjuangan keluarga untuk mencari keadilan tetap membara, menanti kebenaran terungkap dan pelaku menerima konsekuensi dari perbuatannya.

Alhasil, kisah tragis Prada Lucky Namo menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan dan penegakan hukum yang adil di segala lini.

Kasus ini diharapkan dapat menjadi titik balik untuk memastikan bahwa tidak ada lagi prajurit yang menjadi korban kekerasan dan bahwa setiap individu berhak mendapatkan perlindungan dan keadilan.