Orang Weton Legi Bukan Lemah! Ini Alasan Mereka Sulit Dihancurkan

Viva, Banyumas - Dalam budaya Jawa, weton atau hari kelahiran dipercaya menyimpan karakter dan potensi batin seseorang. Salah satu weton yang paling sering disalahpahami adalah weton Legi. Banyak yang mengira orang Legi lemah, terlalu perasa, dan mudah rapuh. Padahal, di balik kelembutan mereka tersimpan kekuatan luar biasa yang tak banyak orang tahu.

Orang Legi dikenal sebagai pribadi yang peka, penuh empati, dan sangat terhubung dengan dunia emosional. Mereka bisa menangis hanya karena mendengar lagu lama atau merasa sedih karena melihat orang lain bersedih.

Namun, justru karena rasa yang begitu dalam itu, mereka memiliki mekanisme penyembuhan batin yang unik. Ketika orang lain masih terpuruk dalam luka, orang Legi sudah bangkit perlahan, meski kadang sambil menyeret sisa-sisa kesedihan yang belum tuntas.

Dikutip dari akun Youtube Seputar Weton, Mereka tahu cara berdamai dalam diam—dengan menulis, berdoa, atau hanya duduk sendiri menatap langit. Mereka membiarkan rasa itu lewat, tidak ditahan, dan tidak dipendam terlalu lama.

Inilah yang membuat mereka cepat pulih dan sulit dihancurkan. Meski demikian, bukan berarti mereka tidak pernah lelah. Orang Legi seringkali terlalu banyak memberi, menjadi tempat curhat, pelipur lara, penenang orang lain.

Tanpa disadari, mereka lupa mengisi ulang diri sendiri. Inilah tantangan terbesar mereka—menjaga batas agar tidak hancur karena terlalu banyak memikul beban orang lain. Namun lagi-lagi, kekuatan batin mereka muncul.

Ketika kelelahan itu datang, mereka tidak melawan dengan amarah. Mereka mengambil jarak, mencari kesunyian, dan memeluk rasa sakitnya sendiri dengan penuh kasih. Dari sanalah mereka keluar lebih utuh dan lebih kuat.

Halaman Selanjutnya

Banyak orang mengira kelembutan adalah kelemahan. Tapi orang weton Legi membuktikan bahwa kekuatan tidak selalu muncul dalam bentuk teriakan dan amarah. Terkadang, kekuatan itu ada pada senyuman yang tetap hadir meski hati remuk.