Air Bersih, Sanitasi, hingga Limbah Medis: Banyumas Bongkar Masalah Puskesmas Lewat Kesling Plus
- Pemkab Banyumas
Viva, Banyumas - Pemerintah Kabupaten Banyumas terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui program Kesling Plus, hasil kolaborasi antara Dinas Kesehatan Banyumas, UNICEF, dan Yayasan Inovasi Pembangunan Hijau.
Program ini secara khusus menyasar perbaikan sarana kesehatan lingkungan (Kesling) di 40 puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Banyumas. Dalam lokakarya yang digelar Rabu (16/7/2025) di Hotel Elsotel, Wakil Bupati Banyumas Lintarti, Kepala Dinas Kesehatan dr. Widyana, serta sejumlah stakeholder lintas sektor berkumpul untuk memaparkan hasil asesmen dan merancang rencana perbaikan sarana Kesling.
Kegiatan ini juga sekaligus menjadi ajang penggalangan komitmen bersama dalam mewujudkan puskesmas yang aman, bersih, dan inklusif. Menurut laporan Dinkes Banyumas, asesmen yang dilakukan di 40 puskesmas menunjukkan masih tingginya risiko pada tujuh komponen utama kesehatan lingkungan.
Di antaranya adalah akses air bersih, sanitasi, pengelolaan limbah medis, higiene, energi, kebersihan, dan manajemen fasilitas. Beberapa puskesmas bahkan tercatat dalam kategori risiko sedang hingga tinggi, menunjukkan urgensi penanganan.
Sebagai tindak lanjut, telah disusun sejumlah rencana perbaikan, mulai dari penyediaan sumur gali dan pompa air, pembangunan toilet yang ramah gender dan disabilitas, penyedotan septic tank secara berkala, penyediaan fasilitas cuci tangan, hingga penyediaan fasilitas laundry air panas untuk linen medis.
Upaya ini juga mencakup peningkatan kapasitas tenaga kebersihan dan penguatan manajemen pengendalian infeksi (PPI). Program Kesling Plus ini merupakan pengembangan dari pendekatan WASHFIT yang fokus pada pencegahan infeksi dan resistensi antimikroba.
Banyumas menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang dipilih sebagai pilot project program ini karena dinilai memiliki potensi besar untuk replikasi keberhasilan di wilayah lain. Wakil Bupati Lintarti dalam sambutannya menekankan bahwa pandemi COVID-19 telah membuka mata banyak pihak akan pentingnya sarana sanitasi dan air bersih di fasilitas kesehatan.
Ia berharap, melalui sinergi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat, rencana perbaikan ini dapat dijalankan secara berkelanjutan. Data Kementerian Kesehatan 2020 mengungkap bahwa masih ada hampir 10% puskesmas di Jawa Tengah yang belum memiliki akses air bersih memadai dan lebih dari 35% belum mengelola limbah medis secara optimal.
Fakta ini memperkuat pentingnya implementasi Kesling Plus di Banyumas sebagai langkah strategis peningkatan kualitas layanan kesehatan primer.
Dengan semangat kolaboratif, Pemkab Banyumas menargetkan seluruh puskesmas dapat mencapai standar lingkungan sehat yang ideal pada akhir 2025, demi memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan layak