Lisa Mariana Akui Dirinya dalam Video Syur, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
- instagram @lisamarianaaa
Viva, Banyumas - Selebgram Lisa Mariana akhirnya mengakui bahwa perempuan dalam video syur yang viral di media sosial adalah benar dirinya. Pengakuan ini disampaikan setelah Lisa menjalani pemeriksaan intensif selama lima jam oleh penyidik Direktorat Reserse Siber (Dit Ressiber) Polda Jawa Barat pada Selasa, 15 Juli 2025.
Pemeriksaan Lisa Mariana di Polda Jabar perihal video syur dirinya yang beredar dimulai pukul 11.00 WIB hingga 17.00 WIB, dengan waktu istirahat selama satu jam. Dalam video tersebut, Lisa tampak bersama seorang pria bertato yang diketahui berinisial F. Pria tersebut juga telah diperiksa sebelumnya dan mengakui bahwa dirinya adalah pemeran pria dalam video tersebut.
“Keduanya sudah mengakui bahwa benar mereka yang ada dalam video itu. Mereka juga saling mengenal,” ujar Hendra, perwakilan penyidik Dit Ressiber Polda Jabar yang dikutip dari tvonenews.
Meski telah mengakui, penyidik menyebut bahwa pemeriksaan belum maksimal. Lisa mengeluhkan kondisi kesehatannya saat dimintai keterangan, sehingga beberapa pertanyaan belum dapat dijawab secara menyeluruh.
Untuk itu, penyidik menjadwalkan pemeriksaan lanjutan pada Kamis, 24 Juli 2025. Sementara itu, kuasa hukum Lisa Mariana, Bertua Diana Hutapea, menegaskan bahwa kliennya adalah korban dalam kasus ini. Ia menyebut video tersebut merupakan dokumentasi lama yang diambil dari situs luar negeri berbayar.
“Ini video lama yang diambil dari situs berbayar luar negeri. Lisa tidak pernah menyebarkan video ini. Dia adalah korban,” ujar Bertua.
Lebih lanjut, Bertua mengungkapkan bahwa video tersebut direkam saat Lisa Mariana tidak dalam keadaan sadar. Ia menduga ada pihak-pihak di sekitar Lisa yang memanfaatkan situasi tersebut untuk merekam dan kemudian menyebarkannya beberapa tahun kemudian.
“Lisa menjelaskan dalam pemeriksaan bahwa ia tidak sadar saat video itu dibuat. Ini harus diusut tuntas,” tegasnya.
Pihak kuasa hukum juga meminta Dit Ressiber Polda Jabar agar menyelidiki pelaku penyebaran video tersebut dan menindak tegas pihak yang memanfaatkan situasi untuk menjatuhkan Lisa Mariana.
“Kami minta perlindungan hukum kepada Kapolda Jawa Barat agar Lisa tidak menjadi korban dua kali. Jangan sampai dia dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin memenjarakannya,” ujar Bertua.
Dengan pengakuan terbuka dan permintaan perlindungan hukum dari pihak kepolisian, kasus ini menjadi sorotan publik dan diharapkan dapat menjadi pelajaran penting dalam perlindungan terhadap korban penyebaran konten pribadi