Sebagian Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Dingin, Waspada Cuaca Ekstrem Hingga Oktober 2025
- Tangkapan layar/Instagram @infopurbalingga.id
Banyumas – Fenomena udara dingin atau bediding tengah dirasakan masyarakat di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sejak awal Juli 2025.
Istilah bediding merujuk pada udara dingin khas musim kemarau, terutama pada subuh dan malam hari.
Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menjelaskan bahwa hawa dingin ini bukan disebabkan oleh fenomena aphelion.
Adapun yakni saat bumi berada di titik terjauh dari matahari.
Melainkan akibat dominasi angin timur kering dari Australia, langit cerah yang mempercepat pelepasan panas malam hari.
Serta hujan yang masih turun di beberapa wilayah membawa massa udara dingin ke permukaan.
BMKG juga memperkirakan cuaca ekstrem dan hujan anomali masih akan terjadi hingga Oktober 2025.
Meskipun Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat, hujan lebat disertai angin dan petir, serta tetap menjaga kesehatan saat cuaca panas.
Selain itu, BMKG menyarankan untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi mereka untuk mengantisipasi potensi bencana seperti banjir atau tanah longsor