Terungkap! Mengapa Suku Jawa dan Sunda Hidup Bersebelahan di Pulau Jawa Tapi Punya Budaya yang Sangat Berbeda?

Dua suku besar hidup berdampingan di Pulau Jawa
Sumber :
  • Tangkap Layar YouTube/INVOICE INDONESIA

VIVA, Banyumas – Pulau Jawa bukan hanya pusat ekonomi Indonesia, tetapi juga rumah bagi kekayaan budaya yang luar biasa.

Weton Hoki! 3 Tanggal Lahir Ini Katanya Bawa Kesuksesan Instan dan Keberuntungan Beruntun

Dengan populasi lebih dari 140 juta jiwa, pulau ini menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa. Di antara banyak kelompok etnis yang mendiami Jawa, dua suku besar, yaitu suku Jawa dan suku Sunda, tampil dengan sejarah panjang, budaya yang khas, dan tradisi yang berbeda.

Meski berbagi daratan yang sama, keduanya tumbuh dengan identitas yang unik, dibentuk oleh kerajaan kuno, perbedaan geografis, dan perkembangan sosial yang beragam.

10 Weton yang Bikin Susah Dapat Jodoh? Fakta Mengejutkan di Balik Tradisi Primbon Jawa yang Masih Dipercaya!

Bagaimana perjalanan panjang sejarah mampu mempersatukan sekaligus membedakan dua suku besar ini?

Dilansir dari YouTube INVOICE INDONESIA, Suku Jawa berkembang pesat sejak masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno hingga Majapahit di Jawa Tengah dan Timur.

Primbon Jawa Ungkap 7 Weton Berenergi Kepemimpinan Kuat di Tahun 2025, Cek Sekarang, Nasibmu Bisa Berubah!

Majapahit dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar Asia Tenggara, meninggalkan pengaruh mendalam pada budaya, kesenian, dan sistem pemerintahan Jawa.

Seni wayang kulit, bahasa Jawa halus, serta tata krama yang berakar pada tradisi keraton menjadi ciri khas yang masih lestari hingga kini.

Sebaliknya, suku Sunda tumbuh di Jawa Barat dengan sejarah Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda.

Kedua kerajaan ini membentuk masyarakat yang lebih egaliter, terbuka, dan dekat dengan alam.

Budaya Sunda tercermin dalam seni tari jaipong yang dinamis, musik tradisional, serta kehidupan sosial yang lebih santai.

Perbedaan Geografis yang Membentuk Identitas

Pulau Jawa terbagi oleh dua rangkaian pegunungan yang memisahkan wilayah barat (Sunda) dan wilayah tengah-timur (Jawa). Kondisi alam ini menciptakan perbedaan cara hidup.

Wilayah barat yang subur mendukung pertanian dan perdagangan maritim, sedangkan wilayah timur menjadi pusat pertanian padi intensif dan pemerintahan kerajaan besar.

Mitos Larangan Pernikahan Antar Suku

Di masyarakat, berkembang mitos bahwa pernikahan antara suku Jawa dan Sunda membawa kesialan.

Padahal, tidak ada dasar hukum maupun agama yang melarang perkawinan antar suku ini. Mitos tersebut lebih merupakan cerita turun-temurun tanpa bukti ilmiah.

Kini, generasi muda semakin terbuka, menjadikan pernikahan lintas suku sebagai hal yang umum.

Meski berbeda bahasa, adat, dan sejarah, suku Jawa dan Sunda telah bersama-sama memperkaya budaya Indonesia.

Keberagaman inilah yang menjadikan Jawa istimewa, pulau yang menjadi saksi lahirnya dua identitas besar yang saling melengkapi.