Weton Minyak dan Air: Alasan Wage dan Pahing Pantang Bersatu dalam Pernikahan

Ilustrasi Weton Wage dan Pahing pantang menikah bersama
Sumber :
  • pexel @Anastasiya Lobanovskaya

Viva, Banyumas - Dalam tradisi masyarakat Jawa, perhitungan weton menjadi salah satu cara penting untuk menilai kecocokan calon pasangan sebelum menikah. Weton adalah kombinasi hari kelahiran dan pasaran yang dipercaya memiliki pengaruh kuat terhadap perjalanan hidup seseorang, termasuk keberuntungan dalam rumah tangga.

Kenapa Burger King Masuk Daftar Boikot Pro Palestina? Ini Alasannya!

Salah satu pasangan weton yang paling dikenal tidak cocok atau bahkan pantang untuk menikah adalah weton Wage dan weton Pahing. Menurut Primbon Jawa, Wage dan Pahing diibaratkan seperti minyak dan air.

Keduanya memiliki sifat yang sangat bertolak belakang dan sulit dipersatukan dalam pernikahan. Dilansir dari laman Youtube Nguri Jawen, Weton Wage dikenal dengan karakter sabar, tenang, dan seringkali mengalah.

Mau Tahu Weton Apa yang Rezeki Tertinggi di Tahun 2025? Ini Dia Jawabannya!

Di sisi lain, weton Pahing cenderung keras, dominan, dan sulit mengontrol emosi. Ketidakharmonisan inilah yang menjadi alasan utama mengapa kedua weton ini tidak dianjurkan untuk menikah.

Konon, apabila pasangan Wage dan Pahing tetap memaksakan pernikahan, rumah tangga mereka akan diwarnai konflik berkepanjangan, pertengkaran hebat, hingga akhirnya berujung pada perceraian.

Kupas Tuntas 2 Weton Diprediksi Rezeki Tertinggi di Tahun 2025, Auto Sultan!

Perselisihan yang terus-menerus membuat kedua belah pihak merasa tertekan dan kehilangan rasa cinta. Hal ini dipercaya bukan hanya mitos, melainkan sudah menjadi pengalaman turun-temurun yang banyak dibuktikan dalam kehidupan nyata.

Selain perbedaan sifat, Primbon Jawa juga menyebutkan bahwa weton memiliki neptu, yaitu jumlah nilai hari dan pasaran kelahiran.

Jika pasangan memiliki kombinasi neptu tertentu, khususnya jumlah 25 atau 26, maka pernikahan dianggap rawan celaka dan membawa kesialan besar.

Namun, meskipun weton Wage dan Pahing tidak termasuk semua kombinasi neptu berbahaya, perbedaan energi keduanya menjadi alasan kuat untuk mempertimbangkan ulang rencana pernikahan.

Meskipun kepercayaan ini masih diyakini banyak orang Jawa, tidak sedikit yang memilih untuk tidak terpengaruh. Banyak pasangan Wage dan Pahing yang tetap menikah dan berhasil membangun keluarga harmonis.

Kuncinya terletak pada kesiapan mental, komunikasi terbuka, dan kesediaan saling memahami.

Selain itu, bagi yang meyakini Primbon, penentuan hari baik untuk pernikahan dipercaya mampu menetralisir energi negatif dan membawa keberkahan dalam rumah tangga.

Pada akhirnya, perhitungan weton adalah bagian dari warisan budaya Jawa yang patut dihargai.

Namun, setiap keputusan besar dalam hidup, termasuk menikah, hendaknya disertai doa dan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebab, hanya Tuhan yang menentukan segala takdir dan rezeki rumah tangga