Guru Honorer SD di Pemalang Lecehkan 4 Siswi Terkuak Usai Korban Melapor, Begini Modusnya
- Instagram @polrespemalang
Viva, Banyumas - Seorang guru honorer sekolah dasar (SD) di Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, berinisial RH (37), ditangkap pihak kepolisian setelah diduga melakukan tindakan pelecehan terhadap empat siswi kelas 4 SD. Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan tenaga pendidik yang seharusnya memberi teladan.
Kasus pelecehan ini terungkap setelah para korban menceritakan pengalaman traumatis mereka kepada orang tua. Cerita itu lantas memicu kecurigaan, hingga akhirnya keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Polres Pemalang.
“Para korban awalnya takut untuk bicara, namun akhirnya mereka berani menceritakan kejadian yang dialami,” ujar Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Aditya Permana, Senin (30/6/2025).
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, RH diduga menggunakan modus menutup mata korban dengan kain selempang. Setelah itu, tersangka melakukan perbuatan tidak senonoh.
Ia juga disebut mengancam para korban agar tidak memberitahukan tindakan tersebut kepada siapa pun. Modus ini dilakukan berulang kali di lingkungan sekolah, terutama saat kegiatan ekstrakurikuler drumband berlangsung.
Momen itulah yang diduga dimanfaatkan pelaku karena anak-anak berada di bawah pengawasannya tanpa pengawasan orang tua.
Usai menerima laporan dari orang tua korban, tim Reskrim Polres Pemalang langsung bergerak cepat melakukan pemeriksaan saksi dan mengamankan terduga pelaku. RH kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di tahanan Polres Pemalang untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Penyidik juga memeriksa sejumlah barang bukti, termasuk kain selempang yang diduga digunakan dalam aksinya.
Selain itu, korban mendapat pendampingan psikologis agar trauma tidak berkepanjangan.
AKP Aditya Permana mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk lebih waspada terhadap aktivitas anak di sekolah dan tidak ragu melapor jika menemukan indikasi tindakan mencurigakan.
“Kami memastikan proses hukum berjalan transparan. Kami juga meminta semua pihak menghormati hak-hak korban yang masih di bawah umur,” tegasnya yang dikutip dari akun Instagram Polres Pemalang pada 1 Juli 2025.
Selain pendampingan psikologis, pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang juga melakukan upaya pemulihan kondisi mental korban.
Pemerintah daerah menyatakan akan mengevaluasi pengawasan di sekolah agar kejadian serupa tidak terulang.
Kasus pelecehan yang dilakukan guru honorer ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat di lingkungan pendidikan dan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua